Jakarta, Aktual.com —  Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juni 2015 tercatat USD108,0 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2015 sebesar USD110,8 miliar. Apabila dihitung, maka ada penurunan devisa senilai USD2,8 miliar atau Rp37,8 triliun dengan kurs Rp13.500.

“Hal tersebut didorong peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara dalam keterangan resminya, Jumat (7/8).

Meski terus menurun, BI mengklaim cadangan devisa tersebut masih cukup untuk membiayai 7 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Bahkan berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, pungkasnya.

Berdasarkan data BI, posisi cadangan devisa Indonesia 2015 terus menurun mulai akhir April sebesar USD110,9 miliar, akhir Mei sebesar USD110,8 miliar, hingga Juni sebesar USD108,0 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka