Bogota, Aktual.com – Calon presiden Kolombia, Senator Miguel Uribe Turbay yang baru berusia 39 tahun ditembak saat berkampanye di sebuah taman di kawasan Fontibon, Bogota. Turbay terkena dua tembakan dari arah belakang yang mengenai kepala dan paha kirinya.
Dilansir dari Sky News, Turbay mengalami luka tembak pada bagian belakang kepala dan paha kirinya. Namun meski sudah dua kali ditembak, dan salah satu peluru mendarat di kepala, ia masih tetap bertahan hidup, meski mengalami pendarahan hebat. Tim kampanye Turbay langsung mengevakuasinya ke Rumah Sakit Santa Fe Foundation, di mana ia langsung menjalani prosedur bedah saraf dan vaskular perifer. Peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu siang (7/6).
Saat penembakan, Turbay didampingi tim kampanyenya yang terdiri dari 21 orang, termasuk anggota dewan Andres Barrios. Hingga saat ini dilaporkan kalau kondisi Turbay masih kritis setelah menjalani operasi. Tim dokter mengatakan masih berusaha menstabilkan keadaannya.
Kepala Polisi Jenderal Carlos Triana mengatakan berhasil menangkap seorang pemuda berusia 15 tahun yang diduga kuat terlibat dalam penembakan itu. Saat ditangkap, pemuda itu kedapatan membawa senjata api jenis Glock 9mm. Pemuda itu saat ditangkap turut terluka di bagian kaki, dua orang lainnya juga dilaporkan terluka, namun polisi belum merinci identitas para pemuda yang ditangkap itu.
Maria Claudia Tarazone, yang merupakan istri Turbay menulis di X bahwa ia ”berjuang demi hidupnya” dan memohon kepada seluruh warga Kolombia untuk mendoakannya. Tarazone juga mengatakan kalau Turbay selamat dari operasi awal untuk luka-lukanya. ” Miguel berhasil keluar dari ruang operasi. Setiap jam adalah saat yang kritis. Dia berjuang untuk pertama kalinya, dan semuanya berjalan lancar. Ini akan memakan waktu,” tulis Tarazone di X.
Pemerintah Kolombia menawarkan hadiah 730 ribu dolar AS atau sekitar Rp 11,7 miliar bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi akurat terkait dalanmbakan itu. Sedangkan Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan penyelidikan akan difokuskan pada siapa yang memerintahkan serangan itu. ”Untuk saat ini tidak ada yang lebih dari sekadar hipotesis. Kegagalan dalam protokol keamanan juga akan diselidiki,” kata Petro.
Untuk diketahui, Uribe Turbay mengumumkan pencalonannya sebagai presiden untuk Partai Pusat Demokratik sayap kanan pada bulan Maret 2025 lalu, terkait pemilihan presiden yang akan digelar pada31 Mei 2026.
Turbay sendiri adalah cucu mantan Presiden Kolombia Julio César Turbay Ayala yang menjabat dari tahun 1978 hingga 1982, dan cucu dari pihak ayah Rodrigo Uribe Echavarría, mantan direktur Partai Liberal. Sedangkan Ibu dari Turbay adalah seorang jurnalis, yang diculik dan dibunuh pada tahun 1991 selama salah satu periode paling kejam dalam sejarah Kolombia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengutuknya dengan ”sekeras-kerasnya”. Rubio menulis di akun X-nya yang mendesak Presiden Kolombia Gustavo Petro untuk mengurangi retorika yang menghasut dan melindungi pejabat Kolombia.
Sedangkan mantan Presiden Kolombia Alvaro Uribe, yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan Tn. Uribe Turbay, mengatakan pria bersenjata itu telah ”menyerang harapan negara, seorang suami, anak, saudara, dan kolega hebat.”
Bahkan kecaman muncul dari dari negara-negara tetangga, Presiden Chili Gabriel Boric mengatakan: ”Tidak ada ruang atau pembenaran untuk kekerasan dalam demokrasi.”
Presiden Ekuador Daniel Noboa menambahkan: ”Kami mengutuk segala bentuk kekerasan dan intoleransi.”
(Indra Bonaparte)