Jakarta, Aktual.com — Melanjutkan pemberitaan Aktual.com sebelumnya, Ustadzah Nurhasanah menjelaskan bahwa ada beberapa cara menghukum anak tanpa kekerasan seperti:

1. Buat kesepakatan hukuman

“Maksudnya ialah sebagai orang tua cobalah ajak anak untuk berdiskusi dalam menentukan hukuman yang layak mereka terima jika melakukan kesalahan. Melalui proses ini kita akan membawa anak-anak agar mereka merasa punya tanggung jawab karena kesepakatan itu telah mereka sepakati bersama,” kata Ustadzah Hasanah, kepada Aktual.com, di Tangerang, Rabu (20/04).

2. Jangan menghukum berlebihan

“Mengacu pada kesepakatan yang telah dibuat, orang tua tidak boleh melewati batasan hukuman yang telah disepakati. Tindakan berlebihan akan menimbulkan kesan tidak konsisten pada orang tua dan membuat mereka merasa sia-sia karena telah melakukan kesepakatan sebelumnya. Hal ini akan berimbas pada hari-hari berikutnya. Mereka tidak akan mau diajak rembuk lagi karena menganggapnya percuma. Itu artinya kita telah menggugurkan upaya pada poin pertama,” tuturnya.

3. Buatlah batas waktu hukuman yang wajar

Menurut Hasanah, batas hukuman terlalu lama hanya membuat anak merasa tertekan. Ingat, kita sedang mendidik anak lewat hukuman bukan menghukum para koruptor.

4. Perjelaslah akibat atas kesalahannya

“Bila perlu pertegas konsekuensi sebagai akibat dari perbuatan salahnya. Hal tersebut akan merangsang pola fikirnya untuk berfikir logis antara sebab dan akibat. Diharapkan agar anak kita bisa menganalisa setiap perilaku yang ia kerjakan dan menghindari kesalahan yang sama.”

5. Mendiamkan

“Memberikan mereka (anak-anak) waktu sendiri untuk merenungi kesalahannya. setelah itu, baru ajak dia mengobrol menanyakan apa alasan anak berulah.”

6. Membatasi kegiatan favorit

“Tidak memperbolehkan anak melakukan aktivitas favoritnya untuk sementara waktu. Misalnya, tak diizinkan bermain game atau internet dan menonton televisi.”

7. Tugas rumah tambahan

“Bagi anak yang berusia di atas lima tahun, akan lebih baik jika diberi hukuman tugas rumah tambahan.”

8. Mendisplinkan anak

“Tipe hukuman selanjutnya dengan menggunakan tipe hukuman untuk mendisiplinkan anak dan fokus pada konsistensi, seperti setiap selesai melakukan pekerjaan harus membereskan kembali apa yang telah ia gunakan.”

Ustadzah Hasanah menyarankan, selain beberapa poin cara menghukum anak di atas, orang tua juga harus memperhatikan rasa ingin dihargai yang dimiliki anak.

“Jangan jadi orang tua yang otoriter yang hanya bisa marah-marah dan memberi hukuman. Jika mereka memiliki kelebihan atau prestasi, maka pujilah ia, beri hadiah jika perlu. Itu akan membuat anak lebih menghormati orang tua. Karena di mata mereka orang tua bukanlah sosok sadis mengerikan melainkan tokoh idola yang bijaksana,” kata Ustadzah Hasanah menutup pembicaraan. Bersambung….

Artikel ini ditulis oleh: