Jakarta, Aktual.co — Bagi umat muslim, kita mungkin pernah membaca kisah bagaimana cara Rasulullah SAW mendidik anak dari bayi hingga usia 10 tahun. Dan, kini kita akan melihat tahapannya sesuai kajian Islam, Yakni, kiat Rasulullah SAW dalam mendidik anak usia 10 tahun hingga 18 tahun hingga menikah.
Ini hanyalah gambaran umum saja. Adapun penjelasan serta dalil-dalilnya akan kami uraikan satu per satu dalam artikel berseri. Mengingat pentingnya bagi kita para orang tua mengetahui dan meneladani bagaimana cara Rasulullah SAW mengarahkan perkembangan anak-anaknya.
Berikut, gambaran cara mendidik anak dari usia 10 tahun hingga 18 tahun.
Anak usia 10 – 14 tahun
– Membiasakan salam
– Memberikan makanan dan pakaian yang layak
– Membiasakan anak tidur cepat (tidak larut malam, red)
– Memisahkan tempat tidurnya dari orang tua dan saudara yang berbeda jenis kelamin
– Mengajari adab tidur
– Membiasakan anak menjaga pandangan
– Membiasakan anak menutup aurat
– Mengajarkan anak tidak menyerupai lawan jenis
– Menyayangi bukan memanjakan.
– Merawat dan mendoakan ‘ekstra’ saat anak sakit
– Meluruskan kesalahan anak dengan bijak
– Jika anak melanggar, berikan hukuman mendidik bukan menghukum fisik
– Mengajari anak dengan praktek dan keteladanan
– Mengajarkan pengobatan alami tingkat dasar
– Membangun komunikasi intensif dalam forum keluarga
– Mengajarkan dan membiasakan adab masuk rumah
– Mengajarkan adab bertamu
– Mengajarkan dan membiasakan adab masuk kamar orang tua
– Membiasakan anak menghadiri undangan dan bersilaturahim
– Mengajarkan anak berbuat baik kepada tetangga
– Menjaga anak dari pergaulan buruk
– Mengajarkan dan membiasakan adab berbicara
– Mengajarkan anak menghormati ulama
– Membiasakan anak mengasihi teman
– Mengajarkan anak hidup sederhana
– Mengajarkan anak berjuang dalam kehidupan, menghadapi ujian dan kesulitan.
Anak usia 15-18 tahun
– Memotivasi anak memanfaatkan dan mengoptimalkan waktu pagi
– Memastikan anak mengisi waktu luang dengan hal-hal positif
– Menguatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan Al Quran
– Mengarahkan anak menjadi teladan dalam pergaulan
– Mengajarkan kemandirian dan menjauhi kemalasan
– Lebih memperhatikan kualitas pendidikan, ilmu dan Al Qur’an
– Mengajari anak bahasa asing
– Mengenali pola pikir anak
– Memberikan nasehat pada momen yang tepat
– Mengajaknya rekreasi bersama
– Mengajari anak memikul amanah dan tanggungjawab
– Memberinya tugas penting
– Memupuk militansi dan semangat berjuang
– Menumbuhkan semangat berkompetisi
– Menanamkan motivasi untuk berhaji
– Mempersiapkan anak menjadi mujahid
– Memahamkan dan memotivasi untuk menikah jika telah memiliki ba’ah.
(Sumber: Keluarga Cinta).
Artikel ini ditulis oleh: