Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman

Jakarta, Aktual.Com-Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menyebut lantaran terlalu lama penunjukan Dirut di PT Pertamina Gas (Pertagas) dicurigai telah terjadi tarik menarik kepentingan antara kubu Direktur Utama Dwi Soetjipto dengan Kubu Wakil Direktur Pertamina (Persero), Ahmad Bambang.

Pertikaian ini kata Yusri sebagai akibat dari turunan dari intrik Menteri BUMN, Rini Soemarno yang merombak struktur Pertamina dan membentuk posisi Wadirut dengan menunjuk Ahmad Bambang sebagai tangan kanannya di Pertamina.

“Terkesan kental semakin menguatnya perang terselubung antar kubu Dirut Pertamina dan kubu Wadirut. Bahkan mungkin saja publik membacanya suasana ini memang dikehendaki oleh Menteri BUMN guna mengkerdilkan kewenangan Dirut Pertamina,” ungkap Yusri Usman melalui pernyataan secara tertulis yang diterima redaksi, Minggu (22/1/2017).

Sebelumnya tambah Yusri, penambahan posisi pada Direksi Pertamina sempat menghebohkan lantaran salah seorang dewan komisaris yang mengusulkan penambahan itu sedang berada di luar negeri yang ikut mendampingi kunjungan kerja Dirut Pertamina. Tak lama setelah pengusulan tersebut, Hendra Jaya sebagai Dirut Pertagas langsung dicopot dari kursinya

Yusri mengaku khawatir jika adu kuat Direksi Pertamina sejauh ini akan berimplikasi pada kinerja perusahaan yang semakin terpuruk.

Apalagi, sambung dia, disinyalir jika penempatan salah satu Direksi Pertamina yang bukan belatarbelakang sesuai bidangnya membuat impor BBM terpaksa terus mengalami kenaikan.

“Contohnya Direktur Pengolahan dijabat orang yang belatarbelakang pemasaran. Akibatnya sejak 2 Desember 2016 sampai sekarang sudah terjadi 5 kilang totally blak out (TBO) alias berhenti beroperasi total yang terdiri kilang RU II Dumai, RU IV Cilacap dan 3 kali untuk RU V Balikpapan. Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah selama umur Pertamina berdiri,” tandas Yusri.
Pewarta: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs