Ilustrasi Gaza setelah berbulan-bulan mengalami blokade Israel. /ANTARA/Anadolu/py

Istanbul, aktual.com – Dewan Iman Muslim Prancis (CFCM) mendesak Pemerintah Prancis dan Uni Eropa (EU) segera mengakui Negara Palestina serta menghentikan seluruh bentuk kerja sama dengan Israel.

“Di tengah kebiadaban ini, kita harus bertindak. Sudah saatnya Prancis dan Uni Eropa mengambil langkah konkret dan berani,” demikian pernyataan CFCM yang dirilis pada Selasa (20/5).

CFCM menyerukan pengakuan terhadap Negara Palestina “tanpa penundaan” serta penghentian perjanjian dengan Israel, disertai sanksi ekonomi dan diplomatik “untuk memberi tekanan pada rezim yang secara terang-terangan menjalankan program kolonisasi dan pengusiran.”

“Diam berarti ikut bersalah. Sejarah akan menghakimi mereka yang memilih bungkam,” tegas mereka.

Organisasi tersebut juga menekankan bahwa blokade bantuan oleh Israel merupakan bagian dari “rencana genosida” untuk memusnahkan Gaza. Sementara hukuman kolektif dilakukan dalam “kesunyian yang mengerikan” oleh kekuatan besar dunia.

“Potret anak-anak yang mengalami luka serius akibat kekerasan, dioperasi tanpa anestesi, atau tinggal tulang karena kelaparan, akan selamanya membekas dalam hati nurani umat manusia. Itu akan menjadi simbol dunia yang berpaling muka saat masih ada waktu untuk bertindak,” lanjut pernyataan itu.

CFCM juga menyoroti “ketidakkonsistenan” sikap Barat yang sangat aktif membela Ukraina, namun “pasif” terhadap “horor” yang menimpa Palestina.

“Umat Muslim Prancis, seperti halnya warga lain yang menjunjung keadilan, akan mengingat pengkhianatan ini: pengkhianatan terhadap nilai-nilai dasar Prancis, terhadap komitmen internasional, terhadap hukum humaniter, hak-hak anak, kebebasan pers, dan prinsip-prinsip universal yang terkandung dalam Konstitusi maupun piagam pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata CFCM.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain