Jakarta, Aktual.com — Meskipun harga minyak mentah dunia masih mengalami ketidakstabilan lantaran terjadi kebanjiran pada produksi global, kemudian ditambah tindakan Iran yang melakukan produksi minyak secara berlebihan di luar dari perkiraan analis, namun China justru ingin mengimpor lebih banyak minyak mentah dari Nigeria.

Seperti dilansir dari VOA, Senin (21/3) konselor ekonomi dan komersial dari Kedutaan Besar China di Nigeria, Zao Lingxiang mengatakan, “Menurut saya, itu benar-benar tidak tergantung apakah Iran kembali memproduksi minyak atau tidak. Perusahaan China ingin mengimpor lebih banyak minyak mentah dari Nigeria.”

Jumlah total ekspor ke China hanya sekitar 1 juta barel pada tahun 2015, yang hanya 1,3 persen dari ekspor tahunan Nigeria. Lingxiang mengatakan volume perdagangan antara kedua negara mencapai hampir USD15 miliar, membuat Nigeria mitra dagang terbesar ketiga China di Afrika.

Secara keseluruhan, China adalah mitra dagang terbesar Afrika. Selain minyak, barang utama Cina impor lainnya dari Nigeria termasuk mesin, peralatan transportasi, tekstil, peralatan rumah tangga, obat-obatan dan komputer.

“Cina adalah negara berkembang terbesar di dunia, dan Nigeria adalah negara berkembang terbesar di Afrika, dan kedua negara memiliki keunggulan gratis di sumber daya alam dan manusia, dana dan pasar,” kata Lingxiang.

Perkembangan ini sangat penting untuk Nigeria karena ekonominya tergantung pada minyak. Penyumbang minyak untuk pendapatan pemerintah Nigeria sebesar 80 persen, dan karena penurunan harga sejak Juni 2014, ekonomi Nigeria telah menderita dan mata uang Nigeria telah jatuh tajam.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari telah membuat langkah untuk diversifikasi ekonomi, yang sepenuhnya sejalan dengan 10 rencana kerjasama China-Afrika pada KTT perdagangan China-Afrika di Johannesburg pada tahun 2015.

Adapun 10 rencana tersebut mencakup bidang-bidang industrialisasi, modernisasi pertanian, infrastruktur, jasa keuangan, pengembangan hijau, perdagangan dan fasilitasi investasi, pengurangan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat, kesehatan masyarakat, pertukaran orang-ke-orang, dan perdamaian dan keamanan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan