Istanbul, Aktual.com – Media lokal Turki, Hurriyet Daily News menyebut badan intelejen Amerika Serikat (AS), CIA, telah memiliki rekaman percakapan telepon Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Rekaman itu diklaim berisi instruksi dari MBS untuk “menggulung” wartawan Jamal Khashoggi secepat mungkin.

Hurriyet Daily News mengungkap informasi yang ditulis oleh kolumnis Abdulkadir Selvi, setelah mengutip sumber-sumber yang memahami isu tersebut.

Dalam laporannya, Selvi menyebut Direktur CIA Gina Haspel mengisyaratkan soal keberadaan hasil penyadapan panggilan antara MBS dengan adiknya, Pangeran Khalid bin Salman, dalam kunjungannya ke Ankara beberapa bulan lalu.

Pangeran Khalid saat ini menjabat sebagai Duta Besar Saudi untuk AS.

Menurut sumber-sumber yang dikutip Selvi, MBS dan adiknya terdengar membahas ‘ketidaknyamanan’ yang muncul akibat kritikan Khashoggi untuk pemerintah Saudi yang disampaikan terang-terangan di depan publik. Tidak disebut lebih lanjut kapan panggilan telepon itu dilakukan.

“Disebutkan bahwa Putra Mahkota (MBS-red) memberikan instruksi untuk membungkam Jamal Khashoggi sesegera mungkin dan instruksi ini terekam dalam penyadapan CIA,” sebut Selvi dalam laporannya.

Disebutkan juga oleh Selvi bahwa bukti mengejutkan lainnya akan terkuak jika penyelidikan internasional atas kasus pembunuhan Khashoggi sungguh dilakukan. Beberapa waktu lalu Turki menyerukan penyelidikan internasional melalui PBB demi mencari titik terang pembunuhan Khashoggi.

“(Penyelidikan internasional) Bisa mengungkapkan lebih banyak bukti mengejutkan, karena CIA memiliki lebih banyak hasil penyadapan panggilan telepon dibandingkan yang diketahui publik,” tulis Selvi dalam laporannya.

Khashoggi (60) yang seorang wartawan senior dan kolumnis The Washington Post ini, dikenal sebagai pengkritik kebijakan pemerintahan Saudi juga pengkritik MBS. Pada 2 Oktober lalu, Khashoggi tewas dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Setelah berulang kali membantah, otoritas Saudi mengakui Khashoggi dibunuh dan dimutilasi dalam aksi yang disebut sebagai ‘operasi liar’. Ditegaskan juga oleh otoritas Saudi bahwa keluarga Kerajaan Saudi termasuk MBS tidak mengetahui operasi itu sebelumnya.

Namun bocoran kesimpulan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) yang dilaporkan berbagai media AS menyebut adanya indikasi bahwa MBS merupakan pemberi perintah pembunuhan. Otoritas Saudi telah menyebut kesimpulan CIA itu ‘tidak benar’.

Dalam pernyataannya, jaksa penuntut umum Saudi mengumumkan pihaknya telah mendakwa 11 tersangka — dari 21 tersangka yang ditahan — terkait kasus Khashoggi. Diungkapkan juga oleh jaksa Saudi bahwa lima tersangka di antaranya dituntut hukuman mati atas dakwaan ‘memerintahkan dan melakukan kejahatan’ terkait pembunuhan Khashoggi. Identitas para tersangka tidak diungkap ke publik.

Belum ada tanggapan resmi CIA atas laporan Hurriyet Daily News ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan