Dua anak mengisi jeriken dari sumber mata air di desa Sanleo, Kobalima, Malaka, NTT, Jumat (10/10). Akibat musim kemarau yang berkepanjangan warga harus mencari sumber air sejauh tiga kilometer dari desa asalnya. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/pd/15

Kapuashulu, Aktual.com – Sejumlah kecamatan di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat saat ini kesulitan air bersih, akibat sumber air mengalami kekeringan.

Kecamatan di daerah perbatasan yang kesulitan air bersih saat ini yaitu Kecamatan Embaloh Hulu, Badau, Empanang dan Puring Kencana dan sejumlah daerah di Batang Lupar.

“Masyarakat berusaha mencari air bersih, di kolam dan di parit-parit yang masih ada airnya,” kata Camat Badau, Adenan, Selasa (20/8).

Dikatakan Adenan, pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) tidak bisa berfungsi, hal tersebut terjadi sejak tahun 2018 lalu, padahal sumber air bersih ada di Bukit Kekurak di Kecamatan Badau.

Menurut dia, alternatif air yang dimanfaatkan masyarakat saat ini dari air kolam dan air parit, karena memang sejumlah sungai sudah mengering.

“Untuk air minum ada pedagangnya, air minum isi ulang dan tidak tahu dari mana dapat air bersih tersebut,” jelas Adenan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid