Putussibau, Aktual.com – Daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, saat ini kesulitan air bersih.

“Air bersih memang sulit didapatkan oleh masyarakat sejak empat atau lima bulan terakhir,” kata Camat Badau, Adenan, Senin (3/9).

Menurut Adenan, ada sejumlah masyarakat yang sama sekali tidak dialiri air bersih, terpaksa masyarakat menggunakan air sungai yang kondisinya pun tidak terlalu bersih.

Dikatakan dia, di Kecamatan Badau memang ada program air bersih namun tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Seharusnya pihak konsultan dapat mengkaji disaat musim kemarau seperti ini,” ucap Adenan.

Dirinya berharap, pihak terkait dapat mengatasi persoalan air bersih tersebut, karena persoalan itu sudah cukup lama menjadi keluhan masyarakat.

“Dalam berbagai kesempatan saya selalu menyampaikan keluhan masyarakat tentang air bersih itu,” jelas Adenan.

Sementara itu, seorang warga Badau, Petrus mengatakan persoalan air bersih sudah dari tahun ke tahun menjadi keluhan.

Program yang di bangun pemerintah itu kata Petrus tidak mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat.

“Sangat-sangat kesulitan kami mendapatkan air, tapi di pabrik perkebunan kelapa sawit air banyak, karena pihak perusahaan membendung sumber air di Bukit Kekurak untuk kebutuhan pabrik,” tutur Petrus.

Dia meminta pemerintah lebih mementingkan kepentingan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Jika sumber air di Bukit Kekurak tidak di bendung dan digunakan untuk masyarakat, saya yakin kebutuhan air terpenuhi,” kata Petrus.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: