Jember, Aktual.com — Tembakau petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak terbeli oleh pabrikan akibat abu vulkanis Gunung Raung yang menempel pada daun tembakau tersebut.

“Petani tembakau resah karena hampir di 31 kecamatan di Jember terpapar abu vulkanis Gunung Raung, sehingga dipastikan petani mengalami kerugian yang cukup besar tahun ini,” kata Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Abdus Setiawan saat dihubungi di Jember, Senin (31/8).

Menurutnya, abu vulkanis menempel di daun tembakau, sehingga menutup pori-pori batang dan daun yang menyebabkan pertumbuhan tanaman tembakau terganggu hingga berdampak pada kualitas tembakau yang menurun.

“Saat ini, hasil panen tembakau yang sudah kering hanya ditumpuk di gudang tembakau milik petani karena tidak ada pabrikan yang buka, namun kabarnya PT Adi Sampoerna yang sudah buka,” tuturnya.

Ia mengatakan pabrikan menutup gudangnya dengan alasan tembakau milik petani sudah tidak memenuhi syarat dan kondisinya mengkhawatirkan akibat terpapar abu vulkanis karena daun tembakau mengandung abu vulkanis Raung yang tidak baik bagi kesehatan.

“Perusahaan semula meminta untuk dibersihkan dahulu sebelum masuk gudang, namun ternyata tidak bisa bersih total dan masih tersisa kandungan abu vulkanis di daun tembakau itu,” paparnya.

Abu vulkanis tidak hanya mengguyur Kabupaten Jember, namun Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi juga terpapar abu vulkanis Gunung Raung beberapa waktu lalu saat statusnya meningkat menjadi siaga.

“Sejauh ini kami belum menerima laporan dari Bondowoso dan Banyuwangi, namun untuk Jember dipastikan petani sangat merugi karena seluruh tembakau di Jember rusak,” katanya.

Abdus mengatakan APTI sudah melakukan lobi dengan sejumlah perusahaan dan pabrikan untuk menerima tembakau para petani, namun mereka masih melakukan uji laboratorium terhadap kandungan daun tembakau yang terpapar abu vulkanis Raung.

“Mudah-mudahan tembakau petani bisa terserap oleh pabrikan karena penurunan kualitas daun tembakau bukan karena pestisida, namun akibat bencana alam abu vulkanis,” ujarnya.

Data Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember menyebutkan rencana pembelian oleh pabrikan yakni tembakau Na Oogst Tanam Awal (NOTA) sebanyak 2.450 ton dan tembakau Na Oogst tradisional sebanyak 650 ton, sehingga totalnya sebesar 3.100 ton untuk rencana pembelian tahun ini.

Artikel ini ditulis oleh: