Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengatakan, bahwa pemerintah siap bekerjasama dengan Malaysia untuk memproduksi bahan bakar pesawat jet (jet fuel). Produk tersebut akan direalisasikan melalui organisasi pengelola kelapa sawit yang baru saja disepakati dengan pemerintah Malaysia.

Dia menjelaskan, produk bahan bakar baru yang direncanakan itu akan dibuat dengan menggunakan minyak kelapa sawit (atau dikenal Crude Palm Oil (CPO)). Produk tersebut diyakini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta ramah lingkungan.

“Kita ingin mengembangkan jet fuel, bahan bakar untuk jet dari CPO. Itu lebih bagus dari segi lingkungan hidup dari pada aftur. Nilai tambahnya 20 kalinya,” ungkap Rizal Ramli, kepada Aktual.com, usai menghadiri pertemuan bilateral dengan Malaysia, di Jakarta, Sabtu (3/10).

Rizal menyebut, dengan adanya kerjasama dengan Malaysia, impiannya untuk membuah bahan bakar pesawat jet dari CPO bukan tidak mungkin akan terealisasi. Bahkan, dia sangat yakin jika 10 tahun yang akan datang Indonesia bisa saja menjadi produsen jet fuel terbesar di dunia.

Rencana tersebut disampaikan Rizal, dengan merujuk kepada beberapa perusahaan penerbangan yang sudah lebih dulu memakai bahan bakar model baru, selain aftur untuk pesawat jetnya.

“Saya ingin 5-10 tahun yang akan datang, Indonesia produsen nomor satu dari jet fuel. Dan sudah ada airline di dunia, 11 perusahaan penerbangan yang pakai bio diesel model begini,” jelasnya menambahkan.

Untuk diketahui, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk membentuk sebuah organisasi yang khusus mengelola produksi dan penjualan kelapa sawit. Dengan organisasi tersebut, kedua negara bukan hanya akan memproduksi CPO, tapi juga produk lainnya seperti bahan baku margarin, kosmetik dan campuran untuk baha bakar minyak.

Artikel ini ditulis oleh: