Massa dari Indonesia Bergerak menggelar aksi unjuk rasa menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 di Bunderan HI, Jakarta, Kamis (8/9). Aksi unjuk rasa tersebut tak berlangsung lama. Baru sepuluh menit berjalan, petugas kepolisian kemudian mendatangi dan mengusir mereka. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Dukungan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat menurun drastis di Bulan Oktober 2016. Terutama jika dihadapkan dengan pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

Apa yang membuat dukungan pasangan Ahok – Djarot merosot? Lingkaran Survei Indonesia (LSI) akan merilis hasil surveinya Selasa (4/10) siang. Pemaparan hasil survei berlangsung dikantor LSI, Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda 70, Rawamangun.

Mempertegas rencana pemaparan hasil surveinya, Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia Denny Januar Ali memberikan semacam ‘pengantar’ melalui akun twitternya @DennyJA-WORLD.

“Saya melihat data LSI soal pilkada DKI yang mengejutkan (survei Okt 2016): Ahok potensial kalah!” tulis akun twitter itu, Senin (3/10).

Masih terkait survei Pilkada DKI, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sebelumnya juga mengungkapkan survei internal partainya yang hasilnya cukup mengejutkan. Dimana elektabilitas Anies – Sandi terus menyodok pasangan Ahok – Djarot. Elektabilitas Ahok – Djarot memang masih unggul, namun dalam sepekan mendatang diperkirakan akan disalip Anies – Sandi.

“Insya Allah minggu depan mulai unggul melewati pasangan incumbent. Pasangan Anies-Sandi trennya terus naik dan incumbent terus turun,” kata Andre kepada wartawan, Senin (3/10).

Hasil survei internal partainya, tercatat posisi Ahok – Djarot sebesar 37 persen, pasangan Anies – Sandi sebesar 36 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni sebesar 9 persen. Sementara sisanya belum menentukan pilihan. Yang menarik, Andre menyatakan bahwa sebagian besar pemilih Anies – Sandi merupakan pemilih Jokowi – Ahok pada Pilkada DKI 2012 lalu.

“Sebagian pemilih besar Jokowi banyak yang berpindah dan memilih Anies – Sandi. Masyarakat simpati dengan pada pasangan calon yang diusung Gerindra-PKS dan Pak Prabowo yang ikhlas dan berjiwa negarawan mengusung Anies,” demikian Andre.

(Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh: