Semarang, Aktual.com —  Debat publik kandidat calon Bupati Pekalongan yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPU) di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen, Sabtu (17/10) berlangsung ricuh antar masa pendukung. Gesekan kedua massa dipicu akibat saling mengejek dan melempar botol minuman air mineral. Kedua pendukung saling memanas yang puncaknya terjadi bentrokan antar massa.

Moderator yang semula menjadwalkan lima sesi tahapan, terpaksa dipercepat menjadi empat sesi. Lantaran, kondusifitas dalam gedung yang tak memungkinkan. Sehingga, penyelenggara pemilu menutup debat publik atas rekomendasi dari pihak keamanan Polres Pekalongan dan Panwaslu setempat.

“Karena kondisi di luar sudah tidak memungkinkan lagi,” terang Komisioner KPU Kabupaten Pekalongan, Abi Rizal.

Ia menyampaikan‎,debat publik tersebut ditutup lebih cepat dari jadwal semula. Mestinya pada segmen 4 tanya jawab kepada masing-masing calon ditiadakan.

“Segmen 4, yang terakhir. Paslon yang saling mengajukan pertanyaan, kita tidak lanjutkan. Langsung ke penutupan,” jelasnya.

Semula, kedua pasangan calon pada segmen pertama berlangsung damai. Segmen kedua berupa pertanyaan kepada masing-masing paslon dari nomor undian yang diambil mulai terjadi adu mulut. Pada segmen ketiga saat menjawab pertanyaan yang diajukan kepada paslon, justru massa pendukung semakin memanas.

Moderator yang saat itu bertugas, yakni mantan Ketua KPU Jawa Tengah, Fajar Saka. Seusai segmen tiga, moderator langsung menutup kegiatan tersebut.

“Kami berikan informasi ke moderator, pandai-pandainya moderator menutup kegiatan debat tersebut,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka