Analis pasar uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada,

Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS (USD) oada perdagangan hari ini diperkirakan masih bergerak di zona merah. Bahkan di sesi pembukaan pagi masih terjadi stagnasi.

Mengutip Bloomberg hari ini, Rupiah dibuka di posisi 13.338. Atau cuma menguat 1 poin dari penutupan kemarin di posisi Rp13.339.

Pergerakan Rupiah yang masih stagnan ini, menurut analis pasar uang dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menunjukkan bahwa Mata Uang Indonesia itu masih sangat rentan terperosok ke zona merah.

Padahal rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan deflasi di Agustus 2017 sebesar 0,07 persen tidak direspon positif oleh pelaku pasar.

“Yang terjadi pelaku pasar masih menjauhi sejumlah mata uang berisiko termasuk Rupiah. Adanya percobaan kembali peluncuran rudal balistik Korea Utara membuat permintaan atas aset-aset safe haven kembali meningkat,” jelas dia di Jakarta, Selasa (5/9).

Kali ini pelaku pasar kembali memilih JPY dan SwissFranc atas aset-aset safe haven currency. Apalagi EUR juga mencoba mengambil peluang dengan memanfaatkan melemahnya USD.

“Jadi, rilis deflasi tampaknya tidak menjadi amunisi yang cukup kuat mengangkat Rupiah. Seperti juga sebelumnya saat dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pelaksanaan Berusaha, Rupiah juga tidak banyak merespon Paket Kebijakan yang tertuang dalam Perpres tersebut,” jelasnya.

Kondisi itu sangat disayangkan di tengah kondisi global yang masih memanas. Mestinya pelaku pasar merespon aentimen domestik tersebut.

“Hal itu harus diwaspadai pelaku pasar. Karena pergerakan Rupiah masih cenderung rentan terjadinya peluang untuk kembali melemah seiring belum adanya sentimen yang dapat membuat Rupiah dapat berada di teritori hijau,” katanya.

Reza pun memproyeksikan, dengan pasar yang demikian, tingkat support Rupiah akan bergerak di kisaran 13.350 sedang resisten Rupiah di rentang 13.338.

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs