Warga mengais barang diantara reruntuhan di villa Tamaro yang porak poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). BPBD setempat mencatat sedikitnya 49 orang tewas dan ratusan rumah hancur diterjangan tsunami di sepanjang pesisir Banten mulai Pantai Anyer, Carita, Panimbang hingga Tanjung Lesung. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.

Lampung Selatan, Aktual.com – Delapan korban tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung masih terus dicari oleh tim gabungan, yaitu empat balita dan empat orang dewasa.

Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis (27/12), sebanyak delapan korban tsunami yang masih dicari itu adalah warga Dusun Way Muli dan warga Merak Belantung, Lampung Selatan hingga saat masih dalam pencarian.

Delapan orang tersebut empat balita dan empat dewasa, yaitu Siti Asiah (1,5 tahun), Munawaroh (3), adik munawaroh (2), Adel (2), Yusuf (1,5), Novi (26), Ade Purnama (13), dan Evi (30) warga Merak Belantung, kata dia merincikan.

Bencana tsunami di perairan pantai Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung merusak ratusan rumah dan ribuan orang luka-luka.

Berdasarka data Kepolisian Daerah Lampung, jumlah korban yang mengalami luka berat maupun luka ringan mencapai 2.446 orang, korban jiwa meninggal dunia sebanyak 112 orang.

“Sebanyak 44 korban meninggal di rumah sakit dan 68 meninggal saat kejadian,” katanya lagi.

Diperkirakan korban meninggal masih bisa bertambah lagi.

Selain menelan korban jiwa dan luka-luka, tsunami juga telah menghancurkan sejumlah bangunan di antaranya rumah, hotel, masjid, sekolah, warung kuliner, kendaraan roda empat, roda dua, dan kapal nelayan.

“Rumah yang hancur sebanyak 658 unit, hotel tujuh unit, masjid tujuh unit, sekolah enam unit, warung kuliner 25 unit, kendaraan roda empat 14 unit, roda dua 100 unit, dan 190 kapal nelayan,” katanya lagi.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: