Ribuan buruh dari beberapa elemen buruh melakukan aksi long march ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (29/9/2016). Dalam aksinya ribuan buruh menolak UU Tax Amnesty karena bertentang dengan UUD dan merugikan negara, selain ke Istana ribuan buruh melakukan aksinya di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mendesak MK membatalkan UU Tax Amnesty. AKTUAL/MUNZIR

Jakarta, Aktual.com-Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan meminta kepada pihak pengguna kendaraan memaklumi aksi demonstrasi ribuan buruh dari berbagai elemen yang berlangsung hari ini di Jakarta.

Dia tak menampik jika kegiatan buruh kali ini mengakibatkan dan berdampak pada kemacetan yang terjadi di sejumlah titik pusat ibukota.

“Ya kita mohon pengertiannya, kan tidak setiap hari menyampaikan pendapatnya. Mereka juga kerja. Kita sama-sama saling pengertian,” ujar M Iriawan di kawasan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (29/9).

Menurut dia, para pengunjuk rasa hari ini menggelar aksi di Balaikota DKI, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Untuk aksi di KPK, polisi berkoordinasi dengan pihak KPK mengenai lokasi unjuk rasa, apakah boleh dilakukan di Gedung KPK lama atau Gedung KPK yang baru.

Sementara itu, kata mantan Kadiv Propam Polri itu, para buruh awalnya berencana menggelar aksi di Gedung KPK yang lama.

“Tadinya sih rencananya di (gedung) lama, tapi kalau ada perubahan kita komunikasikan dengan sekretaris di sana (KPK). Terserah, kita ikut aja,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: