Jakarta, Aktual.com — Ikan tuna segar maupun yang sudah dibekukan masih mempunyai andil yang besar dalam perolehan devisa yang mencapai 15,81 persen dari seluruh perdagangan aneka barang kerajinan dan nonmigas Bali lainnya ke pasaran luar negeri.

“Devisa dari ikan tuna mencapai 49,6 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015, atau 15,81 persen dari seluruh ekspor seharga 314 juta dolar,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Luar negeri, Disperindag Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar Sabtu (3/10).

Peranan ekspor tuna hasil tangkapan masyarakat di Bali tersebut ada diurutan kedua setelah ekspor tekstil dan produk tektil (TPT) seharga 72,6 juta dolar atau 23,14 persen dan kerajinan kayu diurutan ketiga 43,5 juta dolar atau 13,88 persen.

Suastika mengatakan, perdagangan hasil laut ini cukup baik di pasaran ekspor karena perolehan devisanya bertambah 13,58 persen menjadi 80,6 juta dolar Januari-Agustus 2015, jika dibandingkan periode yang sama 2014 hanya 71 jutas dolar.

Perdagangan tuna segar maupun yang sudah diawetkan sebenarnya volume yang dikapalkan melorot akibat cuaca yang kurang menentu di lautan sehingga hasil tangkapannya berkurang hanya saja harga yang cukup baik.

Realisasi volume ekspor tuna Bali dengan tujuan utama Amerika Serikat dan Jepang sebanyak 8.496 ton selama delapan bulan I-2015, jumlah itu melorot hingga 42,5 persen jika dibandingkan periode sama 2014 mencapai 14.781 ton.

Bali mengekspor sedikitnya sebelas jenis ikan ke pasaran luar negeri, namun kebanyakan nilainya di bawah sepuluh juta dolar akibat pengiriman ke negara konsumen, Bali mengandalkan dari pasokan daerah lain, terutama dari Jawa.

Ikan kepiting misalnya kebanyakan yang diperdagangkan ke luar negeri adalah produksi daerah lain, atau kepiting produksi petani Nusantara diekspor lewat Bali mendatangkan devisa 9,3 juta dolar selama Januari-Agustus 2015.

Sementara ikan jenis kakap laku terjual di pasaran luar negeri seharga 3,7 juta dolar atas pengapalan 451 ton selama delapan bulan I-2015 meningkat 52 persen jika dibandingkan periode sama 2014 hanya 2,4 juta dolar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka