Jakarta, Aktual.co — Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dijadwalkan mengadakan sidang darurat hari ini untuk membahas rencana Israel membangun lagi permukiman Yahudi di wilayah Arab Yerusalem timur.
Pertemuan mendesak itu diminta Yordania sesudah ada surat dari utusan Palestina Riyad Mansour, yang meminta ke-15 anggota dewan itu membahas keadaan genting di wilayah jajahan Yerusalem timur tersebut.
Israel pada Senin menyatakan akan membangun lebih dari 1.000 rumah baru bagi pemukim di Yerusalem timur, yang membuat marah Palestina, yang memperingatkan itu dapat memicu ledakan kekerasan.
Dalam suratnya, perwakilan Palestina itu meminta dewan tersebut menuntut Israel segera membatalkan rencananya.
Pada Selasa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memukul balik kecaman Amerika Serikat dan Eropa atas rencana pembangunan lagi permukiman, dengan menyatakan laporan itu “terlepas dari kenyataan”.
Eropa Bersatu menyatakan rencana itu sekali lagi mengarah ke pertanyaan besar tekad Israel untuk penyelesaian, yang dirundingkan dengan Palestina, dengan memperingatkan akan dampak hubungan Eropa Bersatu-Israel.
Washington menyatakan sangat prihatin atas rencana itu, dengan menambahkan bahwa maju dengan tindakan itu bertentangan dengan upaya perdamaian.
Tapi, Netanyahu bersikukuh Israel “tidak akan” mengubah arah.
“Kami akan terus membangun di Yerusalem, ibukota abadi kami,” katanya.
Pada pekan lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mendesak Israel dan Palestina tidak melakukan tindakan sepihak, yang menimbulkan ketegangan, dan berupaya memulai kembali pembicaraan perdamaian.

Artikel ini ditulis oleh: