Nia menambahkan, pertumbuhan laba yang besar ini juga tak lepas dari raihan fee based income yang berhasil tumbuh secara signifikan sebesar 23,2% year on year.

“Sedang untuk keuntungan bunga bersih atau net interest income Bank BJB berhasil tumbuh sebesar 4,1% year on year,” jelas dia.

Dari sisi pendanaan, dia menambahkan, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia dengan didukung dengan pengembangan teknologi yang baik.

Hal ini untuk mempermudah layanan transaksi nasabah dengan cepat, makanya BJBR berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan mencapai Rp89,5 triliun. Hal ini diikuti oleh keberhasilan Bank BJB meningkatkan porsi dana murahnya atau Current Account Saving Account (CASA) di level 51,8%.

“Capaian  ini seiring dengan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh OJK per Juli 2018. Dimana sejak awal tahun, tingkat pendapatan bersih bank terus mengalami peningkatan,” tegas Nia.

Dari sisi kucuran kredit, Nia melanjutkan, di triwulan III ini pertumbuhan kredit perseroan akan terus disesuaikan dengan situasi ekonomi nasional. Makanya yang menjadi concern BJB adalah bagaimana agar pertumbuhan kredit ini dapat berjalan seimbang.

“Sehingga kami lebih efisien dalam mengelola asset dan liabilities. Target kita adalah bisnis yang berkualitas. Diharapkan, Bank BJB tetap eksis di masa yang akan datang dan dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank nasional yang berkinerja baik,” jelas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara