Jakarta, Aktual.com – Diantara yang telah diceritakan darinya adalah pada suatu hari dirinya membaca surat Al An’am di bukit Zaghwan ini, hingga sampai kepada firman Allah Swt: “Dan apabila kamu berbuat adil dengan seadil-adilnya, maka tidak akan diambil darinya…”(QS. Al An’am: 70)”.

Datanglah kepadanya hal (keadaan sebuah hati) yang sangat agung, dan membuat dirinya mengulang-ulang dan bergerak. Kemanapun dirinya menghadap, maka gunung itu pun bergerak mengikuti arahnya hingga akhirnya gunung itu berhenti bergerak.

Telah meriwayatkan kepada kami, Syekh yang Shalih Abu Al Hasan Ali Al Abri yang dikenal dengan Al Khattabi beliau berkata: suatu hari saya pernah berkata kepada tuanku Abu Muhammad Abdullah Al Habibi, ceritakanlah kepadaku tentang apa yang anda lihat dari tuanku Abul Hasan.

Ia menjawab: saya melihat darinya sesuatu yang banyak, dan saya akan menceritakan sebagian kepadamu. Saya telah bermalam bersamanya di gunung Zaghwan selama empat puluh hari dan hanya memakan rerumputan dan daun pohon dafla sampai mulutku terluka.

Kemudian ia berkata kepadku: wahai Abdullah, sepertinya kamu menginginkan makanan, kemudian saya berkata kepadanya: memandangmu, sudah membuatku cukup dari makanan itu. Ia berkata: besok in sya Allah kita akan turun ke kota Syadzulah dan kita akan melihat karamah di jalan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid