Karena sesungguhnya tidaklah menyibukan diri dengan sesuatu yang menghidupkan hawa nafsu dan menghidupkan hati kecuali orang yang lalai, yang bodoh dan telah padam mata hatinya, yang gelap hatinya.

Sesungguhnya seseorang itu hanyalah memiliki satu hati, maka ketika menghadap ke sebuah arah, maka ia telah berpaling dari arah lainnya, sebab ” Tidaklah Allah menjadikan dua hati pada seorang laki-laki dalam dirinya”(QS. Al Ahzab: 4), sebagaimana Allah berfirman.

Syekh yang mulia, sayidi Ibnu Athalillah Ra telah berkata: ” Kamu menghadap kepada Allah Dzat yang Hak, berarti kamu berpaling dari makhluk, menghadapmu kepada makhluk, berarti kamu telah berpaling dari Allah Dzat yang Hak.

Pada ikhwan Ra telah berkata kepadaku: “Saya bukanlah sesuatu apapun”, kemudian saya menjawab: ” janganlah kamu berkata, saya bukanlah sesuatu dan jangan pula berkata: “saya adalah sesuatu”, serta jangan berkata: ” Allah Swt telah mengkhususkanku dengan sesuatu”, akan tetapi katakanlah: “Allah Swt”, maka kamu akan melihat sesuatu yang menakjubkan”.

Sebagian yang lain dari mereka berkata kepadaku: “apakah obat dari hawa nafsu?”, lalu aku menjawab: ” lupakanlah ia, dan tidak usah lagi mengingatnya, karena sesungguhnya tidaklah orang itu berdzikir kepada Allah Swt, kecuali dirinya telah lupa akan dirinya”.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid