Hamburg, Aktual.com – Diaspora Indonesia di Hamburg dan sekitarnya menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti acara “Silaturahmi Kebangsaan: Merawat Kebhinekaan untuk Persatuan Masyarakat Indonesia di Jerman” yang diadakan pada Rabu (11/09) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Sebanyak 60 perwakilan diaspora turut hadir dalam acara ini, yang menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka seperti Dr. Ahmad Basarah, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dr. Darmansyah Djumala, Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), serta Renata Siagian, Konsul Jenderal RI Hamburg.

Dalam sambutannya, Renata Siagian mengajak diaspora untuk terus menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila di tanah rantau. Ia menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila seharusnya secara sadar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Ada nilai-nilai positif yang melekat pada diri kita, yang seringkali tidak kita sadari dan menjadi kebiasaan. Nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai Pancasila,” ujar Renata. Pujian dari masyarakat Jerman terhadap diaspora Indonesia, yang merasa senang berinteraksi dengan mereka, menunjukkan betapa nilai-nilai ini diapresiasi. “Bahkan ada yang meminta kami mencarikan staf dari Indonesia,” tambahnya dengan penuh kebanggaan.

Renata juga mengungkapkan apresiasi atas kehadiran delegasi Indonesia dan menekankan pentingnya upaya ini untuk menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila serta mempererat silaturahmi di kalangan diaspora. “Mari kita saling mendukung di tanah rantau dan menjaga Merah Putih di dada agar nilai-nilai Pancasila tetap terasa oleh orang-orang di sekitar kita,” tegasnya.

Salah seorang peserta, Arif, mengaku sangat senang dengan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman baru tentang nilai-nilai Pancasila. “Saya merasa rindu dengan nilai-nilai Pancasila yang luhur. Kegiatan ini sangat membantu dalam mengembalikan pemahaman saya tentang ideologi tersebut,” ungkap Arif, yang telah tinggal dan berkeluarga di Jerman selama lebih dari 50 tahun. Hal serupa juga disampaikan oleh Yogi, seorang mahasiswa, yang merasa mendapatkan pencerahan tentang sejarah Pancasila melalui diskusi dengan para narasumber.

Acara ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperkuat rasa kebangsaan di kalangan diaspora, tetapi juga sebagai momentum untuk mendalami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di luar negeri.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Tino Oktaviano