Salah satu korban aksi massa dari tembakan gas air mata polisi (Soemitro/Aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Kericuhan Aksi Bela Islam II meluas. Bila awalnya bombardir gas air mata diarahkan ke massa dari elemen mahasiswa yang dikomando Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ribuan massa yang terletak di depan Istana Negara juga tidak lepas dari bombardir gas air mata oleh polisi.

Padahal, aksi yang melewati pukul 18.00 WIB itu awalnya berlangsung damai dan tertib. Baik elemen mahasiswa di depan Kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), maupun umat Islam umumnya.

Namun setelah aksi lempar botol dan kayu bendera, polisi balik menyerang massa dengan membombardir gas air mata.

Kericuhan pun pecah. Massa aksi dari elemen mahasiswa dibombardir awal. Massa pun tunggang-langgang menyelamatkan diri.

Bombardir gas air mata yang terus berlangsung ditanggapi beragam peserta aksi.

Sebagian menyelamatkan korban gas air mata, sebagian membantu mata korban menggunakan pasta, sebagian lain berlindung di Kantor Kemenko PMK, Kantor Mahkamah Konstitusi (MK) dan Kantor Radio Republik Indonesia (RRI).

Selain membombardir massa elemen mahasiswa, massa umat Islam lainnya yang dikomando Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq juga tidak lepas dari tembakan gas air mata. Polisi melepaskan gas air mata setelah dua mobil diduga milik polisi di depan Istana Negara dibakar massa.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby