Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, menjelaskan bahwa kedatangannya ke istana merdeka guna menjelaskan nama-nama calon menteri yang telah diberi penilaian oleh KPK ke Presiden Joko Widodo.
“Kita menjelaskan. Pokoknya kita jelaskan antara posisi kuning dan merah itu sama,” kata Abraham, di Kantornya, Jakarta, Rabu (22/10).
Abraham mengatakan, Jokowi minta dirinya menjelaskan perbedaan warna merah dan kuning yang diberikan oleh KPK kepada para calon pembantunya.
“Kan KPK ini harus menjaga moralitas. Kemudian KPK ini harus mempertahankan integritas terhadap publik. KPK punya kewajiban memberikan rekomendasi ini loh orang yang benar, ini loh orang yang bisa jadi menteri, ini orang nggak bisa. Harus jelas hitam putih, nggak boleh abu-abu,” jelas Abraham.
Abraham menyatakan, KPK jelas memilik sikap menolak nama-nama yang dianggapnya berpotensi melakukan korupsi kedepannya.
“Ya itu berarti pemerintahan itu gak responsif (jika rekomendasi KPK diabaikan). Ini kan saya sudah kasih tahu. Itu berarti pemerintahan nggak responsif,” kata Abraham.
Abraham sempat digadang-gadang masuk dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Abraham disebut-sebut akan diplot menggantikan Basrief Arief sebagai Jaksa Agung.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby