Jakarta, Aktual.com — Paska diresmkikannya PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ) Legon Bajak di desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara, (30/5) lalu, yang mulai beroperasional selama 24 jam, hingga kini belum berjalan normal. Sejumlah permasalah teknis mesin PLTD yang menghasilkan energi listrik berkapasitas 2×2,2 mega watt masih dalam tahap pengujian selama satu minggu.

“Mesin PLTD masih commisioning, sehingga diperlukan pemeriksaan kondisi mesin dan kondisi pelumas sampai 3-4 hari agar pengoperasian PLTD untuk jangka panjang bisa sesuai dengan standard operasi yang andal,” ujar Manajer Komunikasi Hukum & AdministrasiPT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta Audi Damal dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (9/6).

Ia mengatakan pihak PLN masih melakukan pernomalan dari beralihnya pelayanan semula 18 jam teraliri listrik menuju 24 jam. Kendala lain soal transportasi untuk pengiriman penyediaan stok material, baik untuk PLTD maupun jaringan. Selain itu, dari sisi non teknis masih alami hutan Karimunjawa, sehingga jaringan listrik PLN sering terganggu karena hewan/ binatang.

Dengan kehadiran pembangkit listrik baru ini, pihaknya berharap akan berimbas positif bagi wilayahnya. “Kebutuhan listrik untuk pemerintahan, pendidikan, kesehatan, pariwisata hingga aktivitas di rumah- rumah warga akan lebih bergeliat seiring hadirnya listrik yang sudah maksimal,” beber dia.

PT Indonesia Power merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero), sebagai penyedia dan pengelola pembangkit PLTD Legon bajak di Karimunjawa.

Selama ini di Karimunjawa, kata dia, listrik dianggap sebagai barang yang mahal, misalnya di desa Karimunjawa dan Kemujan, bila listrik menyala sekitar 6-12 jam saja. Di desa Parang, Nyamuk, dan Genting aliran listrik malah hanya enam saja, mulai pukul 18.00-24.00 WIB.

Diketahui, PLTD yang diresmkikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Nasri Sebayang ini menggantikan peran dari PLTD lama milik Pemda dengan kapasitas 700 KW yang sudah tidak dapat beroperasi secara maksimal.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka