Garut, Aktual.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, meragukan adanya grup media sosial homoseksual atau pria sesuka sesama jenis di kalangan pelajar tingkat SMP maupun SMA di Garut.

“Apakah kebenarannya teruji atau tidak masih jadi pertanyaan,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Burdan Ali Junjunan kepada wartawan di Garut, Selasa (9/10).

Dinas Pendidikan Garut sudah menerima informasi adanya grup di media sosial Facebook bernama “Gay Garut-Indonesia” kalangan pelajar yang beberapa hari ini meresahkan masyarakat Garut.

Jajarannya langsung bertindak cepat sehingga penyakit seksual seperti lesbi, gay, biseksual dan transgender (LGBT) tidak menimpa kalangan pelajar di Garut.

“Besok (Rabu) kami akan mengumpulkan semua kepala sekolah SMP untuk deklarasi penolakan LGBT, termasuk mengundang orang tua untuk menyosialisasikan masalah ini,” katanya.

Informasi yang diterima, kata dia, ada banyak anggota tergabung dalam media sosial tersebut, meskipun sampai saat ini tidak ada data atau laporan dari sekolah maupun orang tua tentang keberadaan perilaku menyimpang itu.

Namun, dia berharap semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam menangkal penyebaran penyakit masyarakat itu agar tidak terus meluas penyebarannya.

“Tidak boleh dibiarkan karena bisa menjadi fenomena gunung es,” katanya.

Sebelumnya, grup kaum pria suka sesama jenis kalangan pelajar itu muncul di media sosial Facebook yang menimbulkan keresahan warga Garut. Apalagi anggota grup tersebut mencapai 2.500 orang.

Namun media sosial tersebut akhirnya tidak dapat diakses, bahkan beberapa foto yang sebelumnya ditampilkan sudah tidak bisa dibuka.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: