Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (kanan) berbincang bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) sebelum memulai rapat koordinasi Kementerian/Lembaga dan Gubernur DKI Jakarta di Gedung Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (18/4/2016). Rapat yang dilakukan secara tertutup tersebut membahas mengenai "Reklamasi Pantai Utara Jakarta".

Jakarta, Aktual.com — Nelayan di lokasi reklamasi Teluk Jakarta di pulau C dan D meluapkan kekesalanya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal itu dilakukan saat Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli berdialog dengan nelayan di lokasi reklamasi, Rabu (4/5).

Didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Suti Nurbaya Bakar, Rizal menanyakan kondisi tangkapan ikan pasca reklamasi.

“Saya minta klarifikasi, apa benar di sini sudah tidak ada ikannya?” tanya Rizal kepada nelayan.

“Ada ikan, Pak. Ahok bohong itu. Kami pernah bawa ikan dari sini ke Balai Kota. Tanya sama dia, atau dia suruh ke sini saja,” jawab para nelayan atas pertanyaan Rizal.

Para nelayan juga menyebutkan hasil tangkapan ini pasca reklamasi menurun dengan signifikan.

“Banyak, Pak. Ada cumi, ada udang, ikan-ikan kecil buat diasinin, banyak, Pak. Akan tetapi, gara-gara reklamasi, jadi sedikit dan susah,” jawab nelayan.

Rizal menyampaikan bahwa jangan sampai ada pihak-pihak yang akan merenggut hak nelayan untuk mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan hidup mereka.

“Intinya, saya tidak mau kalau di sini masih produktif, tetapi sudah dilarang-larang untuk mencari ikan, apalagi sampai ada pengambilan hak. Saya jelas tidak mau,” ujar Rizal.

Artikel ini ditulis oleh: