Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla terus menggenjot pembangunan infrastruktur meski anggaran yang ada tidak mencukupi. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat cukup besar secara tahunan (year on year) sebesar 4,8 persen pada akhir Oktober 2017 menjadi US$ 341,5 miliar atau setara Rp4.641 triliun. Peningkatan ULN ini karena ditopang bertumbuhnya utang swasta maupun publik atau utang pemerintah.

Dari jumlah tersebut, ULN sektor publik mengalami kenaikan mencapai 8,4 persen (yoy) menjadi US$ 173,2 miliar. “Peningkatan utang itu lebih rendah dari September 2017 yang sebesar 8,5 persen (yoy),” demikian menurut Statistik Utang Luar Negeri yang diumumkan Bank Indonesia, di Jakarta, ditulis Minggu (17/12).

Sementara untuk ULN swasta juga mengalami kenaikan 1,3 persen (yoy) pada akhir Oktober 2017 menjad US$ 168,3 miliar. Peningkatan tersebut masih sama dengan laju pada September 2017 lalu.

ULN swasta pada akhir Oktober 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan.

“Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77 persen, relatif sama dengan pangsa bulan sebelumnya maupun periode yang sama pada 2016 lalu,” tulis BI dalam statistiknya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid