Menteri BUMN Rini Soemarno memberi salam kepada wartawan seusai memberikan keterangan terkait masalah Pertamina dengan PLN di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/1). Rini menilai perselisihan antara Pertamina dengan PLN terkait harga pembelian uap panas bumi untuk tiga unit Pembangkit Listrik Panas Bumi Kamojang, Jawa Barat hanya salah paham dan akan dicarikan solusi terbaik untuk kedua pihak. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengaku dirinya diperlakukan tidak adil. Suasana menjadi hening di ruang Kementerian BUMN, para jurnalis menyimak dengan saksama atas curahan hari (Curhat) terkait isu menerima suap USD5 Juta dalam proyek Kereta Cepat.

Bahkan dia merasa diperlakukan tidak baik oleh pihak-pihak yang berupaya menjatuhkan dirinya dari jabatan sebagai Menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK.

“Belakangan ini saya merasa diperlakukan kurang baik sama banyak pihak. Ada rumor, ada gosip Rini di Panama Papers. Saya gak ngerti. Terus ada isu dapat USD5 juta dari kereta cepat. Jangan mikir jatuhin orang, itu gak ada basisnya sama sekali, gak ada dasarnya, kalo ada bukti mari kita bicarakan” ungkapnya dengan nada serak basah, Jum’at (15/4).

Menurutnya, sebagai Menteri BUMN dirinya merasa sudah bekerja keras dengan tulus hati untuk memperbaiki kinerja Kementerian yang dia pimpin.

“Saya sebagai Menteri BUMN bekerja sekerasnya untuk memperbaiki kinerja BUMN, dan melakukan program pemerintah. Saya melakukan sepenuh hati dan dengan niat yang tulus,” tuturnya.

Dia menyerukan kepada masyarakat agar fokus melakukan yang terbaik untuk memberikan kontribusi kepada negara.

“Saya berharap masyarakat kita yang mampu melakukan sesuatu, mari berpikir bagaimana bisa memperbaiki kondisi indonesia,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan