Jakarta, Aktual.co — Ketika penyakit diberikan kepada seseorang, itu tandanya Allah SWT sedang memberikan ujian terhadap yang bersangkutan, baik itu seorang yang beriman ataupun tidak beriman.

Seperti firman Allah SWT : “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai suatu cobaan. Dan kepada Kami-lah kalian akan dikembalikan. [QS al-Anbiya’/ 21: 35],”

Diberikannya seseorang sebuah penyakit, adalah semata agar Allah SWT,dapat  mengajarkan kaum muslimin agar memiliki sikap yang baik terhadap penyakit. Diuji kesabarannya, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan dan mencotohkan 5 doa agar dijauhkan dari penyakit dan diberikan kesembuhan. Diantaranya:
Pertama, Rasulullah SAW pernah mengusap dengan tangan kanannya seraya membacakan doa jika salah satu sahabatnya sedang sakit. Ia bersabda “Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dengan kesembuhan dari-Mu, (berilah) kesembuhan total yang tidak menyisakan penyakit.” (HR.Bukhari),”

Kedua
Adalah doa Mu’awwidzatana atau doa untuk meminta perlindungan seperti surat Al-Falaq, An-Naas dan juga Al-Fatiha.
Dari Aisyah radhiyallau ‘anha berkata: “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang sakit, maka beliau membacakan untuk dirinya sendiri al-mu’awwidzat (surat-surat Al-Qur’an dan doa-doa perlindungan) lalu meniupkannya pada diri beliau sendiri. Namun ketika sakit beliau telah parah, sayalah yang membacakan al-mu’awwidzat untuk beliau, lalu saya (tiupkan bacaan tersebut ke tangan beliau dan) usapkan tangan beliau ke badan beliau, dengan mengharap keberkahan tangan beliau.”(HR. Muslim no. 2192).

Dalam sebuah penjelasan, kedua ayat tersebut bukan hanya doa untuk penyembuhan penyakit fisik, tetapi juga doa minta perlindungan dari maksud jahat manusia, dan melawan kekuatan makhluk halus yang sewaktu-waktu bisa mengganggu manusia, seperti jin dan setan.

Ketiga
Doa lain yang kerap dipanjatkan Rasulullah untuk penyembuhan saat menjenguk sahabat-sahabatnya yang berbunyi “Dengan nama Allah aku membacakan doa kesembuhan untukmu, Allah-lah Yang menyembuhkanmu, dari segala penyakit yang ada padamu. Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada yang mampu memberi kesembuhan kecuali Engkau.”(HR. Ahmad)

Keempat
Salah satu sahabat Nabi yaitu Utsman bin Abil Ash Ats-Tsaqafi radhiyayallahu mengatakan bahwa dirinya sedang mengalami sakit sejak ia masuk Islam dan hingga kini penyakit tersebut tak kunjung sembuh. Lalu Rasulullah SAW pun memerintahkan agar Utsman bin Abil Ash Ats-Tsaqafi meletakkan tangan pada bagian tubuh dan membaca bismillah sebanyak tujuh kali dan membaca doa yang artinya, “Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan (penyakit) yang aku dapatkan dan aku khawatirkan.”

Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan banyak doa kesembuhan yang diriwayatkan dalam berbagai hadis, yang antara lain: “Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini karena hanya Engkaulah Maha Penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkannya kecuali ijin Engkau.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kelima
Doa kali ini diberikan Nabi Muhammad SAW untuk kesembuhan umat yang lainnya. Dari Muhammad Ibnu Yusuf yang mengutip perkataan bapaknya yang bersumber dari kakeknya, menggambarkan tentang metoda pengobatan Rasulullah atas diri Thabit ibn Qais. Dia berkata: “Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah kejahatan dari Thabit ibn Qais ibn Shammas.” Kemudian dia mengambil tanah “bathan” (bukit) dan meletakkannya di mangkok. Kemudian mencampurnya dengan air, mengaduknya dan menyebarkan bahan ini ke bagian-bagian yang sakit.” (HR. Abu Dawud).

Dari rangkuman diatas, perlu diketahui bahwa betapa mahalnya kesehatan tubuh kita. Dan dari situ kita mengetahui bahwa setiap penyakit, adalah usaha Allah SWT agar kita lebih mendekatkan diri kepadanya. Dengan doa –doa yang telah disyi’arkan oleh Nabi Muhammad SAW semoga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan umat beragama. Dan perlu diingat bahwa doa saja tidaklah cukup untuk menyembuhkan penyakit. Kita perlu juga mensinergikan dengan usaha pengobatan.

Artikel ini ditulis oleh: