Ilustrasi- sahabat Rasulullah

Siti Aisyah menjelaskan bahwa Rasulullah selalu berlindung kepada Allah agar terlepas dari jeratan utang, sebagaimana yang diriwayatkan al-Humaidi dalam Musnad-nya, nomor hadis 246. Doa yang diajarkan Rasulullah kepada seorang sahabat Anshar, sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud, nomor hadis 1555, berikut ini.

Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah.

Nabi kemudian menyapanya: Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?

Abu Umamah menjawab: Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.

Nabi Muhammad kembali bertanya: Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?

Umamah menjawab: Tentu, ya Rasul.

Nabi melanjutkan: Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl]

Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.

Abu Umamah menuturkan: Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang.

Doa yang diajarkan Rasulullah ini menjadi solusi di tengah himpitan hidup yang demikian berat. Dan tentu saja pada saat yang sama harus diimbangi dengan ikhtiar lewat mencari terobosan agar ada pemasukan yang pasti dan halal.

Yang juga tidak kalah penting adalah menjaga pola hidup dengan tetap dalam kesederhanaan. Tidak mudah tergoda berpenampilan dengan gaya hidup mereka yang berlebihan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nurman Abdul Rahman