Jakarta, Aktual.co — Pada hakekatnya semua orangtua menginginkan anaknya menjadi sholeh, baik dan sukses dimasa depan. Oleh karena itu, doa orangtua itu merupakan doa yang mudah diijabah yang sering ditujukan kepada anak-anaknya meraih kesuksesan.
Namun perlu diingat bahwa sebenarnya doa yang dimaksudkan di sini mencakup doa baik dan buruk dari orang tua pada anaknya.
“Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir,” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797).
Dalam dua hadits ini disebutkan umum, artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada anaknya.
Dengan demikian, orang tua mana yang tidak ingin melihat anaknya suks. Tentu tidak ada dan hampir mustahil bagi kita untuk menemukan orang yang tidak menginginkan kesuksesan itu. Oleh karena itu sukses adalah sebuah bentuk kata yang selalu ingin dicapai dan selalu didambakan oleh setiap orang.
Pasalnya, setiap orangtua ingin sukses dan selalu mengukur nilai dirinya dari kesuksesan yang telah dicapainya, dalam hal apapun. Sayangnya, sebagian dari kita menganggap bahwa kesuksesan itu terkadang diukur melalui hal-hal yang bersifat material seperti yang dimaksud disini menjadi kaya. Meskipun pada dasarnya sukses itu bukanlah selalu diukur dari hasil, melainkan juga dari proses.
Sebab itu, dalam pandangan agama, kesuksesan dicapai ketika seseorang mencari kesuksesan (dalam bentuk material) dengan cara yang positif.
Pendek kata, kesuksesan dalam pandangan agama berarti bahwa anda mampu untuk menjalani proses menuju kesuksesan dengan bekal spiritual, emosi, fisik, dan mental yang sesuai dengan ajaran agama, atau tidak melenceng darinya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid