Jakarta, Aktual.com — Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) Cabang Sumatera Utara, dr Frank Bietra Buchari mengemukakan, pemahaman masyarakat mengenai penggunaan silikon cenderung berkonotasi negatif.

“Kata silikon terdengar akrab di tengah kehidupan sehari-hari. Namun, konotasi yang ada dalam kata tersebut tidak selalu positif,” katanya, pada Senin (17/8).

Menurut dia, silikon dianggap sebagai zat yang dicari oleh kaum wanita untuk memperindah bentuk tubuh. Di lain pihak, zat ini juga sering dianggap memberi efek yang membahayakan.

Padahal, menurut dia, penggunaan silikon dalam kehidupan sehari-hari sangat luas dan kehadirannya terbukti memberi manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat. Di bidang kesehatan, penggunaan silikon adalah hal yang lumrah, khususnya di bidang bedah plastik.

Menurut dia, perlu adanya pemahaman yang benar tentang silikon. “Silikon itu adalah polimer yang terdiri dari beberapa jenis; ada yang cair, gel, dan padat. Penggunaannya juga sangat luas; mulai untuk pembuatan oli, lem, dot botol, hingga produk perawatan rambut. Di bidang medis, silikon digunakan antara lain pada alat katup jantung, alat infus, lensa kontak dan kateter urin,” katanya.

Untuk bedah plastik, silikon padat dan gel umum digunakan sebagai implan karena tubuh manusia tidak memberikan reaksi yang berarti atas kehadirannya.

Biasanya silikon digunakan sebagai implan untuk memperbesar payudara, meninggikan hidung, meninggikan tulang pipi atau memanjangkan dagu.

“Selain sebagai implan, silikon juga dapat bermanfaat dalam perawatan bekas luka pasca operasi bedah plastik. Silikon untuk perawatan bekas luka berupa silicone sheet atau silikon gel,” ujarnya.

Tidak Bertanggungjawab Berbagai kasus penggunaan silikon yang berujung kecelakaan merupakan hasil dari penggunaan silikon yang tidak bertanggungjawab.

“Silikon padat itu aman untuk digunakan mengisi bagian tubuh manusia. Komplikasi yang ditimbulkan kecil, mudah dibentuk dan dapat dibuang bila tidak diinginkan lagi,” katanya.

Yang berbahaya adalah menyuntikkan silikon berjenis cair ke dalam tubuh manusia. Hal itu dapat menyebabkan infeksi, peradangan dan menyebar ke bagian tubuh lain. Untuk itu, jangan sekali-sekali menyuntikkan silikon ke dalam tubuh.

Meskipun begitu, hingga kini masih banyak pihak yang tidak bertanggung jawab yang melakukan praktik penyuntikkan silikon cair ke dalam tubuh manusia.

Tindakan ini sangat berbahaya dan dokter bedah plastik profesional tidak akan melakukan tindakan seperti ini. Karena itu, penting bagi orang-orang yang hendak melakukan operasi bedah plastik untuk datang dan berkonsultasi dengan ahli yang punya kredibilitas dan kepakaran.

“Mudah menemukan ahli bedah plastik yang dapat dipercaya di Indonesia, yaitu dengan mengecek apakah dokter tersebut menjadi anggota PERAPI,” ujar dr Irena Sakura Rini, MARS, SpBP-RE yang merupakan Wakil Ketua PERAPI Pusat. “PERAPI adalah satu-satunya organisasi yang mewadahi dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik di seluruh Indonesia oleh karena itu kami menjamin kualitas anggota kami yang jumlahnya hanya 160 orang,” kata Irena.

Ia menjelaskan, keanggotaan PERAPI bertujuan meningkatkan kualitas dokter spesialis bedah plastik di Indonesia.

“Ketika seorang dokter spesialis bedah plastik bergabung dengan PERAPI secara otomatis ia diidentifikasi sebagai seorang dokter spesialis bedah plastik yang berkualitas. Hal ini dikarenakan untuk menjadi anggota dia harus memenuhi berbagai persyaratan yang hanya bisa diperoleh melalui proses yang ketat,” ujarnya.

Selain itu, anggota juga mendapatkan kesempatan untuk mengakses ilmu dan perkembangan terbaru seputar dunia bedah plastik, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dari dunia internasional.

Akibatnya, masyarakat tidak perlu ragu untuk datang ke dokter spesialis bedah plastik di daerah manapun di seluruh Indonesia, karena kompetensi mereka sama dengan dokter bedah plastik di negara-negara lain.

Sementara penggunaan silikon juga lazim digunakan untuk perawatan bekas luka, baik yang ditimbulkan pasca operasi maupun yang disebakan oleh kecelakaan sehari-hari.

“Perawatan bekas luka dengan menggunakan silikon gel hingga kini merupakan jenis perawatan yang paling direkomendasikan oleh para ahli bedah plastik, selain dianggap paling aman, mudah, dan ekonomis serta memberikan efek yang memuaskan bila dibandingkan dengan jenis perawatan bekas luka lainnya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: