Bogor, Aktual.com – Dokter Antonius Ritchi Castilani, MS.I, DFM menyatakan tren saat ini jumlah wanita terkena diabetes lebih banyak dibanding laki-laki, dan merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia dan tidak memandang usia serta jenis kelamin.
“Diabetes memang tidak mengenal jenis kelamin, tapi data dari IDF menunjukkn 1 dari 10 wanita sekarang hidup dengan dibetes,” kata dr Antonius Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida (UKRIDA) di Bogor, Jawa Barat, ditulis Senin (13/11).
Menurutnya gaya hidup dan pola makan tidak seimbang di kalangan wanita menjadi penyebab tingginya jumlah wanita beresiko terkena diabetes.
Merebaknya makanan cepat saji dari Amerika menjadi salah satu pemicu gaya hidup tidak sehat di kalangan remaja putri.
“Wanita juga kurang akses untuk melakukan olahraga rutin. Banyak pasien mengaku sudah berolahraga, jalan kaki ke pasar. Itu bukan olahraga,” katanya.
Ia mengatakan perlu untuk mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat dengan makan seimbang dan rutin beolahraga.
Olahraga diperlukan untuk membakar gula yang berlebih dari konsumsi yang tidak sehat. Di era saat ini dengan teknologi yang semakin berkembang membuat masyarakat malas untuk bergerak, karena semu dapat diakses dengan muda.
“Tapi ini bisa memicu munculnya diabetes,” kata Antonius.
Selain wanita, satu dari setiap tujuh bayi yang lahir terkena dampk diabetes. Hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus terutama kaum wanita untuk mulai menjalani hidup sehat.
“Jalan santai salah satu olahraga ringan yang bisa dilakukan untuk mencegah diabetes. Ini perlu terus dikampanyekan melibatkan pemerintah dan pemangku kepentingan, termasuk swasta,” kata Antonius.
Diabetes masih menjadi penyebab kemaatian tebesar nomor tiga di Indonesia dengan presentase 6,7 persen, setelah stroke 21,1 persen, dan penyakit jantung koroner 12,9 persen.
Penyandang diabetes diperkirakan akan terus bertambah karena gaya hidup sendetari, makan-makanan yang tidak sehat dan mengkonsumsi gula berlebih.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: