Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

New York, aktual.com – Kurs dolar AS mundur kembali terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah menguatnya euro setelah pertumbuhan ekonomi di kawasan itu mencatat kenaikan pada kuartal ketiga.

Produk domestik bruto (PDB) yang disesuaikan secara musiman naik 0,2 persen di kawasan euro (EA19) dan 0,3 persen di UE28 selama kuartal ketiga, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, menurut perkiraan awal yang dikeluarkan oleh Eurostat, kantor statistik dari Uni Eropa (UE).

Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, PDB naik 1,1 persen di kawasan euro dan 1,4 persen di negara-negara Uni Eropa (EU28) pada kuartal ketiga.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,30 persen menjadi 97,3517 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1145 dolar AS dari 1,1124 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2938 dolar AS dari 1,2887 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6886 dolar AS dari 0,6876 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,98 yen Jepang, lebih rendah dari 108,94 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9869 franc Swiss dari 0,9904 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3163 dolar Kanada dari 1,3174 dolar Kanada. [Eko Priyanto]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin