Jakarta, Aktual.com — Wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) mengatakan Muhammadiyah harus mendorong semangat wirausaha kepada kader-kadernya agar bisa menjadi penggerak ekonomi nasional.
“Muhammadiyah sangat kuat dalam managerialnya, orang-orangnya terdidik, jadi tinggal menyuntikkan semangat berusaha saja,” kata JK saat membuka temu jaringan saudagar Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (14/5).
Jusuf Kalla menjelaskan, dalam berdagang yang utama adalah harus ada motivasi yang kuat.
“Banyak orang bilang kalau mau berdagang banyak yang berpikir bagaimana kalau rugi. Padahal lebih banyak untungnya. Kalau tidak kita akan jadi konsumen saja. Semangat yang penting, nanti akalnya akan ada saja,” katanya.
Ditegaskan, pemerintah akan mendorong munculnya wirausahawan baru dengan mempermudah perizinan untuk usaha dan menyiapkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga yang murah.
“Tahun ini kita siapkan (KUR) dengan bunga sembilan persen. Nanti tahun depan turunkan bunga menjadi tujuh persen saja,” kata Jusuf Kalla yang disambut tepuk tangan.
Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla selaku pemerintah mengucapkan terima kasih kepada PP Muhammadiyah dan PBNU atas berbagai upayanya dalam bidang sosial, pendidikan dan kesehatan.
Menurut Jusuf Kalla, Muhammadiyah diibaratkan seperti sebuah Holding Company yang memiliki aset luar biasa besar di seluruh Indonesia. Sementara NU diibaratkan seperti perusahaan waralaba (franchise) yang usaha menyebar banyak tetapi asetnya dimiliki masing-masing kyai.
“Kita harus tumbuhkan semangat bahwa berdagang itu juga sunah Rosululloh. Nabi Muhammad itu berdagang dulu baru menikah,” kata Jusuf Kalla.
Sementara Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelakan sejarah Islam di Indonesia adalah mayoritas sejarah para saudagar.
“Kami ingin merawat itu. Ketika etos saudagar mulai luntur dengan jargon ‘robohnya surau kami’. Kita ingin umat Islam menjadi umat yang strategis sehingga dirinya menjadi tangan di atas bukan tangan dibawah,” kata Haedar.
Lebih lanjut, Haedar menjelaskan PP Muhammadiyah ingin membangun etos baru punya jaringan wirausaha agar umat Islam makin lama makin mandiri.
“Umat Islam harus memiliki kekuatan stratagis yaitu melalui kekuatan pilar ekonomi. Jaringan saudagar muslim ini bisa jadi kekuatan pilar utama ekonomi bangsa ini. Agar bertumbuh saudagar muslim agar menjadi satu kekuatan ekonomi baru,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara