Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska menyerukan semua pihak untuk membantu Presiden Joko Widodo dalam menurunkan angka stunting atau kekerdilan di Indonesia.

“Penurunan stunting ini bukan persoalan biasa, kita berharap nanti ada bonus demografi dan Indonesia Emas tercapai, namun jika kasus stunting tidak menjadi perhatian, maka itu akan menjadi impian belaka,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/1).

Namun, dia optimistis terhadap target presiden di tahun 2024, dimana angka kasus stunting turun menjadi 14 persen.

“Kalau kita lihat penurunannya dari 2021 ke 2022 itu kan sudah turun 2,8 persen, dari 24,4 persen sekarang 21,6 persen. Nah kita harapkan itu bisa turun lagi,” ucapnya.

Selain penurunan yang signifikan, dia meyakini betul angka tersebut akan turun di saat pemerintah sudah mencabut aturan PPKM. Karena penurunan 2,8 persen terjadi di masa pandemi. Artinya, di keadaan normal seperti ini target Presiden akan benar-benar terealisasi jika hal tersebut mendapat dukungan penuh, baik dari DPR maupun pemangku kepentingan lainnya.

Dia berharap sosialisasi terhadap pentingnya penurunan angka stunting perlu lebih intensif lagi ke masyarakat.

‘Pertama tentu sosialisasi dan penyadaran, edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa penanganan stunting dan peningkatan kualitas SDM ini penting,” harapnya.

Selain itu, harus ada integrasi program dari semua kementerian dan lembaga agar fokus untuk penanganan stunting ini. Selain itu, sosialisasi harus diintensifkan ke sekolah-sekolah menengah atas karena usia-usia ini yang berpotensi menikah cepat.

Angka stunting di Indonesia terus mengalami penurunan sejak Presiden Joko Widodo menjabat pada 2014 lalu. Tercatat, di saat menjabat angka kasus stunting di Indonesia mencapai 37 persen dan kemudian mengalami penurunan hingga 21,6 persen di 2022.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain