Jakarta, Aktual.com – DPRD DKI kritik kesiapan Pemprov DKI hadapi puncak musim penghujan. Lantaran ada sekira 10 persen dari 453 pompa air yang rusak.

Anggota Komisi D DPRD Rikardo, meminta Pemprov DKI lakukan upaya antisipasi banjir, ketimbang bergantung pada pompa. Mengingat waktu yang sudah mepet.

“Pemprov DKI harus memiliki solusi lain untuk mengatasi banjir yang diprediksi terjadi pada awal Februari ini,” ujar dia, di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (2/2).

Anggota Fraksi PDI-P itu juga meminta agar petugas di rumah pompa selalu siaga di musim penghujan seperti sekarang. “Saya selalu lewat rumah pompa tidak ada petugas,” ujar dia.

Sebelumnya, Kadis Tata Air DKI, Teguh Hendrawan membeberkan sekira 45 pompa di 150 rumah pompa yang ada di seluruh ibu kota rusak.

Namun, dia mengklaim, pompa yang rusak itu dapat segera diganti. Meski dia tidak merinci anggaran yang dibutuhkan. Mantan camat Pulo Gadung ini menambahkan, perawatan pompa nantinya diserahkan kepada agen tunggal pemegang merek (APTM), agar perawatan tidak dilakukan saat musim penghujan.

Berikut data pompa yang rusak tersebut:

1. Aliran Barat: Pompa Tomang Barat (1), Tanjungan (1), Perumnas
Cengkareng (1).
2. Aliran Tengah: Pompa Cideng (2), Waduk Melati (2), Pompa WTC
(1), Setiabudi Barat (4), Pompa Setiabudi Timur (2).
3. Aliran Timur: Pompa Yos Sudarso 2 (1).
4. Sudin Barat: Pompa Pool PPD (1).
5. Sudin Selatan: Kemang Timur 2 (2).
6. Sudin Timur: Pompa Pulomas (1), Pompa Brantas (2).
7. Sudin Utara: Luar Batang (1), Kapuk 3 (2).
8. Genset RTO
a. Aliran Barat: Wijaya Kusuma (1).
b. Aliran Tengah: Pompa Setiabudi Barat (1).
c. Aliran Timur: Pompa Kelapa Gading/Don Bosco (1).
d. Sudin Timur: Pompa Aneka Elok (1).

Artikel ini ditulis oleh: