Jakarta, Aktual.com – Meski menuai kritik, DPRD DKI Jakarta bakal tetap mendukung enam BUMD DKI dapat kucuran Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) senilai Rp4,49 triliun di APBD 2016.

“DPRD akan mempertahankan keputusannya,” ujar Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Syarif, di gedung dewan, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (11/1).

Keputusan itu, ujar dia, diputuskan dalam rapat dadakan yang digelar pimpinan dewan hari ini di ruang kerja Wakil Ketua DPRD, Mohamad Taufik, di lantai 9 gedung baru, siang tadi, Senin (11/1).

Tutur politisi Gerindra itu, selain dihadirinya dirinya dan Taufik, rapat dadakan dihadiri Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, Wakil Ketua DPRD Triwisaksana, dan Anggota Fraksi PDI-P William Yani.

Saat disinggung mengenai tantangan yang dilontarkan Ketua DPD PDI-P DKI Boy Bernadi Sadikin kepada para pimpinan dewan untuk ‘sumpah pocong’, setengah berseloroh Syarif mengatakan, “Sumpah ‘kepompong’ kata M Taufik (Wakil Ketua DPRD DKI) siap.”

Diketahui, sebelumnya Boy menantang pimpinan dewan melakukan “sumpah pocong” untuk membuktikan klaim bahwa rekomendasi pengajuan PMP diputuskan lewat pertimbangan matang. Pasalnya Boy menduga pimpinan dewan dapat ‘siraman’ dana untuk dorong pengucuran PMP.

Diketahui, Taufik berang lantaran dari tujuh pengajuan PMP untuk APBD 2016 senilai Rp7,272 triliun, enam di antaranya dicoret Kemendagri. Hanya kucuran PMP untuk PT MRT senilai 2,28 triliun saja yang lolos.

Enam yang dicoret yakni: PT Bank DKI senilai Rp500 miliar, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Rp2,95 triliun, PD Dharma Jaya Rp50 miliar, PD Pasar Jaya Rp370 miliar, PD Pal Jaya Rp370 miliar, dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Rp750 miliar.

Boy pun mengomentari sikap pimpinan Kebon Sirih yang mempertanyakan evaluasi Kemendagri. Di situlah Boy menantang pimpinan dewan lakukan ‘sumpah pocong’.

“Coba aja tantang sumpah pocong. Mereka berani enggak, kalau persetujuan dewan berdasarkan mekanisme yang benar, bukan karena terima ‘fee’,” tantangnya.

Artikel ini ditulis oleh: