Warga menumpang truk bermuatan batu untuk membawa jeriken berisi air yang diambil dari sumber mata air di desa Sanleo, Kobalima, Malaka, NTT, Jumat (10/10). Akibat musim kemarau yang berkepanjangan warga harus mencari sumber air sejauh tiga kilometer dari desa asalnya. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/1pd/5

Gorontalo, Aktual.com – Kekeringan air melanda Kecamatan Pulubala dan Kecamatan Boliyohuto di Kabupaten Gorontalo. Penyebab kekeringan didua wilayah itu, karena lokasi itu jauh dari permukaan laut.

“Kami sudah melakukan pelayanan sejak 1 September dengan mendistribusikan air bersih ke Desa Bhakti Kecamatan Pulubala,” kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Farid Taha, Kamis (15/9).

Desa Bhakti Pulubala yang mengalami kekeringan itu terdapat enam dusun dengan 804 kepala keluarga dengan jumlah 3.054 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Boliyohuto, khususnya di Desa Dulohupa, BPBP kabupaten Gorontalo telah mendistribusikan air bersih sejak Rabu (14/9).

“Kemarin kita melakukan penyaluran air bersih dari pukul 17.00 Wita hingga 01.00 Wita.”

Untuk Kecamatan Pulubala, Farid Taha mengatakan, telah mendistribuskan 15.000 liter untuk masing-masing dusun. “Kendala yang dihadapi saat pendistribusian air adalah, jarak sumber air yang cukup jauh dari lokasi, untuk Kecamatan Pulubala, kita mengambil air dari Kecamatan Limboto.”

Selain itu, kata Farid, jumlah mobil tangki untuk membantu hanya beroperasi satu mobil tangki yang dibantu dengan satu unit mobil Damkar.

Sedangkan satu unit Damkar BPBD Kabupaten Gorontalo, Sabhara Polda Gorontalo menggunakan mobil water canon. Hal itu dilakukan untuk membagikan air bersih ke daerah yang terdampak kekeringan di daerah yang alami kesulitan air bersih.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu