Cikarang, Bekasi, Aktual.com – Stasiun Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai direvitalisasi dalam rangka meningkatkan pelayanan pengguna jasa kereta api.

“Terima kasih kepada Ibu Menteri Keuangan atas dukungan pendanaan yang diberikan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peresmian di Cikarang, Kamis (31/3).

Dia mengatakan tampilan Stasiun Cikarang kini lebih modern dan megah dengan kapasitas yang lebih besar melalui pekerjaan revitalisasi. Penambahan menjadi empat peron dengan delapan jalur rel aktif mampu melayani pengguna jasa kereta api lokal, komuter, hingga jarak jauh.

Budi menyebutkan total anggaran yang terserap untuk kegiatan revitalisasi Stasiun Cikarang mencapai Rp412 miliar bersumber dari PHLN Loan JICA senilai Rp264 miliar serta Surat Berharga Syariah Negara sebesat Rp148 miliar.

Gedung pelayanan stasiun juga mengalami perluasan menjadi 2.067,9 meter persegi dan mengubah level crossing menjadi overpass pada lantai dua bangunan stasiun untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengguna jasa layanan kereta api.

“Dengan meningkatnya kapasitas stasiun dan jalur, frekuensi kereta api yang melintas juga akan semakin tinggi. Jika penumpang dibiarkan melintas melalui jalur kereta api aktif, dikhawatirkan akan mengancam nyawa dan berpotensi menimbulkan korban jiwa,” katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melihat maket pembangunan proyek double-double track Cikarang-Manggarai sebelum meresmikan Stasiun Cikarang, Kamis. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Budi melanjutkan lantai dua bangunan Stasiun Cikarang juga dipersiapkan menjadi area komersial pada pengembangan selanjutnya sehingga nantinya calon penumpang dapat mengisi waktu dengan berbelanja di kios-kios yang tersedia sambil menunggu keberangkatan kereta.

Kementerian Perhubungan juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan aksesibilitas masyarakat dari dan menuju Stasiun Cikarang sekaligus menghadirkan layanan terintegrasi antarmoda berupa layanan Bus Damri.

“Integrasi antarmoda di Stasiun Cikarang ini akan mendukung aksesibilitas menuju kawasan industri sehingga mendorong peningkatan ekonomi dan produktivitas masyarakat di sekitar,” katanya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Stasiun Cikarang ini dibangun dengan uang Negara melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hingga menjadi aset Negara yang menjadi landasan dari surat berharga tersebut.

Pembiayaan melalui skema ini sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas publik sebab masyarakat dapat melihat penggunaan anggaran Negara untuk pembangunan infrastruktur termasuk Stasiun Cikarang.

“Saya sangat senang semoga infrastruktur ini bisa dinikmati untuk mendukung mobilitas masyarakat dan bisa kembali memiliki kegiatan yang produktif. Dengan demikian mereka bisa meningkatkan kesejahteraan. Semoga aset ini bisa dijaga dan menjadi aset masyarakat,” katanya.

Stasiun Cikarang kini mampu melayani 24 perjalanan kereta api jarak jauh, 12 perjalanan lokal, dan 92 perjalanan kereta api komuter dalam setiap harinya. Jumlah ini merupakan capaian dari revitalisasi stasiun yang mampu meningkatkan hampir dua kali lipat dari jumlah perjalanan sebelumnya.

Revitalisasi stasiun juga berdampak pada peningkatan jumlah penumpang yang memanfaatkan Stasiun Cikarang dari semula 5.000 penumpang per hari menjadi 28.000 penumpang untuk layanan komuter.

Peningkatan serupa juga terjadi pada penumpang layanan kereta api lokal yang tercatat melonjak dari 500 penumpang per hari menjadi 2.000-3.000 penumpang per hari. Sementara untuk layanan kereta api jarak jauh di Stasiun Cikarang mencapai jumlah rata-rata sebesar 400 orang per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: As'ad Syamsul Abidin