Pansus Freeport (Aktual/Ilst.Nelson)
Pansus Freeport (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M Massardi, menyambut baik mundurnya Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, Senin (18/1) kemarin.

Dengan mundurnya Maroef, ia berharap rencana DPR membentuk Panitia Khusus Angket Skandal Freeport tetap jalan. Bagaimanapun, sengkarut Freeport yang sejak beberapa pekan terakhir menyita perhatian publik harus mendapatkan kejelasan. Siapa sesungguhnya yang bermain dalam proses perpanjangan operasi Freeport.

“Mundurnya MS sebagai Presiden PT Freeport Indonesia tidak boleh menjadi alasan bagi DPR untuk mengurungkan pembentukan Pansus Angket Skandal Freeport,” tegas Adhie melalui pesan singkat, Selasa (19/1).

Apalagi, kata dia, ada sejumlah misteri dalam sengkarut perpanjangan operasi Freeport di Indonesia. Salah satunya misteri keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla dibalik hiruk-pikuk Freeport yang harus diklarifikasi kebenarannya.

Menurutnya, dalam rentetan skandal Freeport sudah banyak memakan ‘korban’ sejak Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan pelanggaran etik Ketua DPR RI Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Dimana, laporan tersebut berujung pada pengunduran diri Novanto dari Ketua DPR RI.

Beberapa pekan setelahnya, Komisaris Utama Freeport-McMoran Inc James Moffett atau Jim Bob juga memutuskan mundur. Setelah Novanto, Jim Bob dan Maroef mundur, maka hal yang sama juga semestinya berlaku bagi Menteri ESDM Sudirman Said.

“Hanya ada dua pilihan bagi Menteri ESDM Sudirman Said yang terlibat dalam huru-hara Freeport. Mundur seperti Presdir PTFI Maroef Sjamsoeddin, Jim Bob dan Setya Novanto, atau kabur entah kemana seperti M Reza Chalid,” tegas Adhie.

Artikel ini ditulis oleh: