Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut kemajuan perekonomian Indonesia akan sangat tergantung dengan kerja sama antara pemerintah, wirausaha, dan pengembangan teknologi oleh para ahlinya.

Karena dengan tiga hal tersebut akan bisa memajukan pangsa pasar besar seperti Indonesia. Dan untuk itu, pengembangan teknologi menjadi sangat penting.

“Karena kalau tidak bisa menguasai teknologi, maka teknologi yang akan menguasai kita. Sekarang ada empat perusahaan besar, Google, Amazon, Apple, Facebok, yang memonopoli kita. Setidaknya dua jam sehari, kita mengakses mereka,” ujar Wapres, di acara Anugerah Indonesia Maju 2018-2019, di Jakarta, Senin (8/4).

Namun dengan banyaknya berhubungan dengan teknologi, kata dia, menjadi hal yang positif. Makanya dibutuhkan jiwa wirausaha yang memahami teknologi, seperti perusahaan startup. Makanya dia yakin meski ada proses Pemilu, akan tetap aman.

Apalagi saat ini masih ada perang dagang AS-China. Sehingga bisa terus terjadi, kata Wapres, tentu AS akan berinvestasi ke negara lain di luar China. “Bisa ke Thailand, Vietnam atau kita. Apapun yang terjadi sebenarnya Indonesia oke-oke saja. Tetap ada aspek positifnya,” tutur JK.

Acara ini sendiri dihelat oleh Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi yanh melakukan apresiasi kepada para tokoh-tokoh di Indonesia yang telah memberikan kontribusi yang nyata kepada Indonesia.

Direktur Utama dan Founder Rakyat Merdeka, Margiono, menyebut filosofinya dari anugerah ini sangat dalam. Saat ini, kondisi Indonesia dalam posisi persimpangan untuk maju karena ada tarik-menarik kepentingan. Untuk itu, dibutuhkan dorongan yang kuat untuk memajukan Indonesia.

“Tokoh-tokoh yang memperoleh penghargaan ini memiliki komitmen, semangat, dan langkah-langkah kongkrit untuk Indonesia Maju. Tokoh-tokoh itu tidak menginginkan Indonesia zigzag berspekulasi, mandek, apalagi mundur,” tandas dia.

Presiden Komisaris Warta Ekonomi, Fadel Muhammad menambahkan, prasyarat kemajuan Indonesia tidak lepas dari kemajuan perekonomian di daerah-daerah. Oleh karena itu, perekonomian daerah harus turut mendapatkan dorongan yang kuat untuk maju bersama.

“Kita semua harus memiliki tekad yang sama untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Kepentingan bangsa adalah nomor satu,” kata dia.

Dalam anugerah ini terbagi dalam lima kelompok yang penerima. Pertama, Korporasi Merah Putih.

Kedua, BUMN Merah Putih. Ketiga, Menteri dan Pejabat Negara Merah Putih. Keempat, Tokoh Merah Putih. Kelima, Anugerah Khusus.

Dalam penentuan penerima anugerah tersebut, sejumlah langkah dilakukan dalam rangkaian riset. Tahap-tahap tersebut adalah riset kualitatif melalui desk research. Kemudian dilanjutkan dengan penjurian awal, media monitoring dan penjurian tim Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi.

Untuk kategori Anugerah Khusus ini, penentuan penerima apresiasi dibantu oleh tiga juri, yakni Suryopratomo, tokoh pers Indonesia, Tjipta Lesmana, akademisi yang juga pakar politik terkemuka di Indonesia dan Hasnul Suhaemi, tokoh bisnis yang pernah menjadi direktur utama perusahaan papan atas.

Tercatat ada 12 menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, Ketua OJK dan Gubernur BI yang meraih penghargaan. Juga para praktisi bisnis dan BUMN, ulama, dua gubernur yakni Ridwan Kamil dan Anies Baswedan, serta tokoh lainnya diapresiasi karena dianggap telah berkontribusi dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin