Jakarta, Aktual.com – Pemerintah terus mendorong pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dengan meningkatkan literasi masyarakat. Hal ini sesuai dengan salah satu program prioritas nasional yang tercantum dalam RPJM 2020-2024.

Untuk mendukung upaya tersebut, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Zanariah menilai perlu ada sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong peran strategis perpustakaan sebagai organisasi publik yang memiliki andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Karena bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan sumber daya alam yang melimpah, melainkan dengan membangun sumber daya manusia yang literat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat memenangi persaingan global,” katanya dalam sebuah acara Talk Show yang bertajuk Dukungan dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Literasi Masyarakat di gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Rabu (39/6).

Menurut Zanariah, pada tahun 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,94 atau tumbuh 0,03% (meningkat 0,02 poin) dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Sedangkan menurut data yang dikeluarkan United Nations Development Programme (UNDP), nilai IPM Indonesia untuk tahun 2020 menduduki peringkat ke 107 dari 189 negara.

Adapun data gemar membaca yang dikeluarkan Program for International Student Assessment (PISA) menyebutkan Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara. UNESCO juga mendata bahwa rasio gemar membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001%.

“Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca,” ujarnya.

Zanariah pun berharap melalui kegiatan ini pemerintah daerah beserta masyarakat diedukasi agar lebih menyadari pentingnya pembangunan literasi dalam meningkatkan daya saing daerah melalui pemahaman kebijakan pembangunan nasional bidang perpustakaan.

Dalam acara Talk Show tersebut, turun hadir sebagai narasumber yakni Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Hari Nur Cahya Murni, dan Duta Baca Indonesia Periode 2021 – 2025, Heri Hendrayana Harris, serta dipandu Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI, Sri Sumekar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi