Jakarta, Aktual.com — Sanggar Sudamala duta Kabupaten Bangli menyuguhkan seni karawitan klasik memasuki hari keenam pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Kamis (18/6).

“Pementasan mendapat perhatian besar masyarakat penonton bertujuan untuk melestarikan kesenian karawitan klasik yang kurang diminati kalangan generasi muda,” kata Made Ivan Gaing, pembina Sanggar Sudamala di sela-sela pementasan tersebut.

Ia mengatakan, kesenian karawitan klasik menurut versi daerah Bangli disebut dengan “bebonangan”, bermakna sebuah lantulan gamelan yang perpaduan yang harmonis antara gamelan “reong” dan alunan “cengceng” yang bernada agak lambat.

Alunan irama gamelan “bebonangan” lebih mirib dengan alunan gamelan “gong gede”, suatu jenis gamelan yang sangat disakralkan oleh umat Hindu yang digunakan pada upacara keagamaan yang ditujukan kepada Tuhan (dewa yadnya).

“Gamelan “bebonangan” memiliki pakem yang berbeda dengan “blaganjur”, terutama dalam hal ritme dan alunan alat musik “cengceng” yag dipakai mengiringi alunan alat musik “reong”,” ujar Made Ivan Gaing.

Ivan Gaing menambahkan, pihaknya gencar menampilkan kesenian gamelan “bebonangan” agar masyarakat Bali tidak melupakan salah satu warisan karawitan tertua di Bali tersebut.

Menurutnya, kharisma kesenian karawitan klasik utamanya “bebonangan” kalah bersaing dengan kesenian “tetabuhan” lain seperti “Gong Kebyar” dan “Bleganjur” karena jarang dipentaskan pada ajang-ajang besar tingkat provinsi.

Sementara itu, Wayan Labda (60), salah seorang penonton pementasan kesenian karawitan klasik di kalangan Angsoka mengatakan bahwa pihaknya sangat menyenangi suguhan kesenian karawitan klasik yang baru pertama kali tampil pada ajang PKB.

Ia mengharapkan, semua jenis karawitan dapat ditampilkan pada ajang seni tahunan seniman Pulau Dewata sehingga masyarakat umum mengetahui bahwa Bali memiliki jenis kerawitan yang beranekaragam.

Sanggar Sudamala sebagai duta seni Kabupaten Bangli merupakan salah satu pementasan dari tujuh jenis kesenian yang tampil pada hari keenam pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37.

Ketujuh pementasan tersebut berlangsung dari siang, sore, hingga malam hari pada empat panggung pertunjukan di sekitaran Taman Budaya, Denpasar.

Artikel ini ditulis oleh: