Jakarta, aktual.com – Al-habib Umar bin Abdul Rahman al-‘Attas (penyusun Ratib ‘Attas) pernah memerintahkan kepada muridnya al-habib Abdullah bin Alawi al-Haddad, (penyusun Ratib al-Haddad) untuk memperbanyak istigfar dan shalawat kepada Nabi Myhammad saw dan ia mengatakan bahwa istigfar dan shalawat merupakan dzikir yang paling manfaat pada zaman sekarang.

Istigfar memiliki faidah-faidah yang begitu banyak, diantaranya adalah dimudahkannya rizki, akan diperbanyaknya harta dan anak-anak, dan mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah swt, sebgaimana firman Allah swt dalam surat Nuh ayat 10-12 yang berbunyi  “maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”.

Tetapi dari faidah-faidah tersebut baiknya jangan dijadidikan tujuan ketika beristigfar, karena hakikat istigfar adalah meminta ampunan-Nya seorang hamba kepada Allah swt.

Seorang hamba itu setiap hari harus membaca istigfar, karena nabi Muhammad sendiri yang terjaga dari perbuatan dosa dalam sehari tidak lepas untuk beristigfar 70 kali, dan dalam riwayat Imam Muslim nabi beristigfar 100 kali dalam sehari. Sehingga Imam As-Syadzili berwasiat kepada murid-muridnya yang berbunyi “haruslah bagimu untuk beristigfar walaupun engkau tidak memiliki dosa”.

Dan Shalawat merupaka dzikir yang paling ampuh, cukuplah kehebatan shalwat dengan merenungi firman Allah dalam surat al-Ahzab ayat 56. Yang awal ayatnya menyatakan Allah bershalwat, tidak ada amalan yang Allah perintahkan kepada hambanya dan Allah juga melakukan perintah tersebut kecuali shalawat.

Dalam kitabnya al-Habib Muhammad Bin Alawi Al-Idrus yang membahas tentang shalawat beliau mencoba menulis jumlah faidah dari shalawat, itu sekitar 46 faidah, diantaranya adalah keberkahan, rahmat dan sucinya hati.

Dan al-Habib Muhammad Bin Alawi Al-Idrus menyatakan bahwa shalawat merupakan jalan tercepat untuk menuju Allah dan jalan untuk memperoleh kebahagian dunia dan akhirat. (Eko)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin