Jakarta, Aktual.co —   Guna menghadapi tekanan perekonomian ini, pemerintah baru perlu mendorong reformasi ekonomi. Semua perubahan tersebut bisa dilakukan apabila ada perbaikan yang diciptakan terutama dalam peraturan dan perundangan-undangan. Persoalan yang harus diselesaikan adalah defisit transaksi berjalan. Dengan inflasi yang relatif rendah, diperlukan adanya kebijakan moneter penurunan suku bunga dipandang penting untuk mengejar pertumbuhan ekonomi.

“Bank Indonesia telah mengambil langkah yang tepat dengan mempertahankan BI rate di level 7,5 persen. Kebijakan moneter ketat BI justru diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar finansial guna menopang pertumbuhan PDB,” ujar Ekonom Bank DBS, Gundy Cahyadi di Jakarta, Kamis (16/10).

Lanjutnya, langkah yang perlu diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan persoalan defisit transaksi berjalan yaitu dengan cara memperluas kapasitas industri manufaktur dan tentunya mengurangi subsidi BBM.

“Subsidi BBM sudah terlalu memberatkan APBN kita. Secepatnya pemerintah harus mengurangi subsidi tersebut,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka