Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (26/2) pagi, bergerak menguat di tengah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan potensi perlambatan.

“Leading Economic Indicators (LEI) AS mulai tumbuh melambat menjadi 3,5 persen pada Januari 2019 dari 4,2 persen pada Desember 2018, yang merupakan indikasi ada potensi perlambatan ekonomi AS dalam enam bulan mendatang,” kata Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa (26/2).

Dalam jangka pendek, lanjut dia, sebenarnya ekonomi AS masih menunjukkan penguatan yang diindikasikan dengan data ekonomi yang meningkat.

Data ekonomi AS yang diumumkan kemarin yaitu inventori dari pedagang besar meningkat 1,1 persen pada Januari 2019, naik dari 0,4 persen (pada Desember 2018. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak Oktober 2013.

“Naiknya inventori atau stok ini menjadi indikasi ekspektasi meningkatnya permintaan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: