Karyawan jasa penukaran uang asing menunjukkan dolar Amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar atau kurs kembali menurun, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 14.734 per USD pada Kamis (30/8/2018) naik menjadi Rp 14.800 per USD pada pukul 07.00 WIB. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah diprediksi menguat pada Kamis pascarilis risalah pertemuan dewan rapat kebijakan bank sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes Meeting pada Rabu (20/2).

“Minutes meeting pertemuan The Fed pada 29-30 Januari mencatat The Fed tidak yakin akan ada kenaikan suku bunga kecuali terjadi inflasi di atas perkiraan,” kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis (21/2).

Ia menambahkan, suku bunga saat ini antara 2,25-2,5 persen bahkan dianggap sudah mencapai pada tingkat netral.

“The Fed juga mensinyalkan akan mengakhiri penurunan aset dalam neracanya sebelum akhir 2019, yang artinya kebijakan moneter ketat akan berakhir,” ujar Lana.

Bank sentral AS The Fed menyatakan akan bersabar ketika menentukan penyesuaian di masa depan terhadap kisaran target suku bunga, mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global serta tekanan inflasi yang lemah.

“Peserta menunjuk berbagai pertimbangan yang mendukung pendekatan ‘sabar’ terhadap kebijakan moneter pada saat ini sebagai langkah yang tepat dalam mengelola berbagai risiko dan ketidakpastian dalam prospek,” tulis risalah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: